Menuju konten utama

Lampaui Target, Realisasi Belanja PDN Capai Rp651,8 Triliun

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim realisasi belanja PDN oleh pemerintah dan BUMN mencapai Rp651,8 triliun dari target Rp400 triliun.

Lampaui Target, Realisasi Belanja PDN Capai Rp651,8 Triliun
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan), dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kiri) memeriksa kesiapan anggota TNI saat apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan VVIP Presidensi G20 di Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan belanja Produk Dalam Negeri (PDN) per 12 Desember 2022 sudah melampaui target. Dia mengklaim realisasi belanja PDN oleh pemerintah dan BUMN mencapai Rp651,8 triliun dari target Rp400 triliun.

“Ini persoalan yang sangat kompleks, tapi saya kaget tahun ini dengan kerja sama kita yang begitu hebat semua stakeholder angkanya lebih jauh dari yang kita prediksi," kata Luhut dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/20229.

Luhut menjelaskan, berdasarkan perkiraan Badan Pusat Stastistik (BPS), Rp400 triliun target PDN tahun ini akan berdampak pada 2 juta lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 1,72 persen. Terlebih program ini sangat baik, mengurangi angka korupsi karena sudah e-katalog.

"Kita berharap tahun depan sudah bisa 90 persen masuk ke dalam e-katalog. Ini akan menciptakan lapangan kerja untuk UMKM kita, mengurangi kemiskinan dan stunting karena adanya pemberdayaan di sana-sini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia juga berharap pemerintah dan BUMN dapat mendorong pembelanjaan produk dalam negeri. Dia optimistis jika hal ini dilakukan secara bertahap menjadi produk dalam negeri dan dibeli sama pejabat semua, itu sama seperti investasi 100 miliar dolar AS.

"Kita cari investasi 5-10 miliar dolar AS dengan berbagai macam cara, tapi ini dari kantong kita sendiri dengan kita ajak semua akan punya dampak yang bagus,” jelasnya.

Lebih lanjut, Luhut memaparkan bahwa BBI juga terus memperkuat sisi demand, melalui perluasan akses pasar dan optimalisasi belanja Produk Dalam Negeri atau PDN oleh K/L, BUMN, dan Pemda. Di sisi suplai, UMKM diperkuat dengan pendampingan selama tiga bulan, diakhiri acara harvesting/panen UMKM. Selain itu, dia juga mengapresiasi kerja sama seluruh pihak atas pencapaian ini.

“Kalo hari ini kita bisa melihat hasil yang bagus. Ini adalah satu bukti kolaborasi yang baik antar Kementerian dan Pemda dan terus terang saya bangga melihat ini. Semua kita bahu membahu tidak ada yang lepas. Kalo kita mau apa yang tidak bisa kita lakukan, kita satu tim,” lanjut Luhut.

Di samping itu, pada tahun 2023 pemerintah akan memperkuat sisi demand dan berinovasi melalui kolaborasi dengan PDN dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). UMKM di daerah butuh banyak pembeli. Dengan mendorong perjalanan wisata dalam negeri, multiplier effect akan terjadi.

Peluncuran BBWI sendiri adalah sebagai program kolaboratif pemerintah, masyarakat, asosiasi dan industri, dengan target 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara, atau 2x dari capaian tahun ini. Upaya ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan pariwisata senilai Rp3.281 triliun atau setara 18 persen PDB nominal.

Peluncuran BBWI ini juga sejalan dengan potensi permintaan pariwisata dalam negeri masih akan kuat hingga 13 tahun ke depan. Hal ini dilihat dari komposisi penduduk di usia-muda dewasa masih besar dan hingga tahun 2035 komposisi ini konsisten tinggi. Oleh karena itu, optimalisasi berbagai potensi untuk penguatan ekonomi dapat dicapai.

“Kita harus bangga kita sudah ada 5 tourist destination (Daerah Pariwisata Super Prioritas/DPSP). Itu semua spot-spotnya kita perbaiki dan kelola. Kita dorong rakyat kita untuk (berwisata) di dalam negeri supaya ekonomi kita berputar. Ayo kita berwisata di dalam negeri. Ayo kita harus menjadi bangsa yang cinta produk dalam negeri,” tutup Luhut.

Baca juga artikel terkait BELANJA PRODUK DALAM NEGERI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin