tirto.id - Menjelang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025, banyak siswa mulai mencari bahan latihan untuk mempersiapkan diri. Salah satu pelajaran pilihan yang cukup diminati adalah Sosiologi, karena relevan dengan bidang ilmu sosial dan program studi populer di perguruan tinggi.
Pelaksanaan TKA sendiri untuk jenjang SMA/SMK/Sederajat akan dilangsungkan pada 1-9 November 2025 mendatang, sementara untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTS/Sederajat dijadwalkan pada bulan Maret-April 2026.
Adapun aturan resmi terkait kerangka asesmen dan jadwal TKA telah dituangkan dalam Perkaban No. 047/H/AN/2025, yang menjadi dasar penyelenggaraan ujian tahun ini.

Kumpulan Contoh Soal Tes Kemampuan Akademik Sosiologi dan Jawabannya
Tes Kemampuan Akademik (TKA) merupakan bentuk evaluasi yang dirancang untuk mengukur pencapaian akademik siswa pada beberapa mata pelajaran, baik wajib maupun pilihan. TKA berbeda dengan kelulusan akhir, hasil dari TKA nantinya digunakan sebagai indikator seleksi lanjutan, bukan sebagai patokan kelulusan sekolah.
Khusus untuk mata pelajaran Sosiologi, materi yang diujikan merujuk pada irisan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Beberapa inti materi yang menjadi fokus antara lain:
1. Sosiologi sebagai Ilmu: mencakup hakikat, konsep, sejarah, perspektif, dan ruang lingkup sosiologi sebagai landasan memahami fenomena sosial secara sistematis.
2. Hubungan dan Gejala Sosial: membahas faktor yang memengaruhi interaksi, pembentukan identitas, bentuk hubungan sosial, hingga analisis dampak serta peluang dari gejala sosial.
3. Penelitian Sosial: menekankan konsep dasar penelitian, prosedur, teknik pengumpulan data, dan metode penelitian yang relevan.
4. Kelompok Sosial, Kesetaraan, dan Konflik Sosial: mengulas karakteristik, dinamika kelompok sosial, perbedaan, prinsip kesetaraan, serta potensi konflik.
5. Perubahan Sosial dan Globalisasi: mengkaji fenomena perubahan sosial serta pengaruh globalisasi terhadap berbagai bidang kehidupan masyarakat.
Dengan memahami pokok-pokok materi tersebut, siswa diharapkan mampu menajamkan perspektif analitis sekaligus memperkuat kesiapan menghadapi soal-soal TKA Sosiologi.
Untuk membantu persiapan menghadapi TKA Sosiologi, berikut ini merupakan kumpulan soal pilihan ganda, lengkap dengan jawabannya. Latihan soal ini telah dirangkum dari berbagai sumber terpercaya, yang bisa dijadikan bahan belajar siswa untuk menghadapi ujian.
1. Objek kajian sosiologi memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan cabang ilmu lainnya. Berdasarkan pernyataan berikut, manakah yang paling tepat menggambarkan objek kajian sosiologi?
- Gempa bumi berkekuatan 7,7 yang terjadi di Myanmar dan terasa hingga Thailand pada 28 Maret 2025 sebagai akibat pergeseran lempeng bumi.
- Kecanduan teknologi di kalangan generasi muda yang mengubah cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
- Long COVID yang menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental selama berbulan-bulan pada sebagian besar penyintas COVID-19.
- Aktivitas vulkanik yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan memaksa masyarakat mengungsi dari daerah rawan bencana.
- Penyebaran virus baru yang menimbulkan krisis kesehatan global dan berdampak pada sistem imun tubuh manusia.
2. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan gejala sosial dalam infografis tersebut?
- Penggunaan internet pada anak perlu diawasi oleh orang tua agar anak tidak mudah terpapar konten negatif.
- Pola asuh yang terlalu ketat terhadap penggunaan internet dapat memengaruhi pembentukan kepribadian anak.
- Anak-anak merupakan salah satu kelompok pengguna internet terbesar di Indonesia dan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenjang usia.
3. Seorang murid ingin melakukan penelitian sosial sederhana mengenai pengaruh pergaulan sebaya terhadap kelekatan hubungan antar anggota keluarga di kalangan remaja. Ia telah merancang beberapa langkah awal, yaitu:
- Merumuskan masalah: Apakah terdapat hubungan antara pergaulan sebaya dengan kelekatan hubungan antar anggota keluarga?
- Menyusun pertanyaan terbuka sebanyak sepuluh butir untuk menggali pengalaman responden.
- Mengolah jawaban informan menjadi bentuk angka dan menganalisisnya dengan aplikasi statistik.
Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.
- Peneliti perlu memperjelas rumusan masalah agar sesuai dengan pengalaman sosial remaja dalam berinteraksi dengan keluarga dan teman sebaya.
- Peneliti perlu mengubah jenis pertanyaan menjadi pertanyaan tertutup agar data lebih mudah dianalisis secara statistik.
- Peneliti perlu menyesuaikan kembali isi penelitian agar tidak terlalu rumit dan tetap sesuai dengan kemampuan.
- Peneliti perlu menentukan jenis dan jumlah sampel terlebih dahulu sebelum menyusun instrumen pengumpulan data.
- Peneliti sebaiknya menggunakan metode observasi partisipatif untuk menggantikan instrumen pertanyaan terbuka.
4. Kota Praja merupakan kota multikultural yang memiliki banyak komunitas. Baru-baru ini di kota tersebut terjadi konflik antara penduduk lama dengan pendatang terkait dengan penggunaan ruang publik untuk kegiatan budaya. Penduduk lama merasa tradisi turun- temurun mereka mulai dipinggirkan, sedangkan pendatang mengklaim kebutuhan aktivitas mereka diabaikan. Ketegangan meningkat di media sosial melalui perang tagar dan mulai mengarah pada protes dan ancaman kekerasan. Pemerintah setempat berada di bawah tekanan untuk mengembalikan kedamaian dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Apa rekomendasi yang dapat diberikan untuk menurunkan tensi konflik berdasarkan kasus tersebut?
Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.
- Menegakkan regulasi ketat untuk melarang acara budaya guna menghindari bentrokan antar masyarakat.
- Membentuk forum yang dipimpin oleh komunitas untuk pengambilan keputusan partisipatif tentang penggunaan ruang publik.
- Memfasilitasi dialog komunitas yang inklusif dengan melibatkan kedua pihak untuk membangun saling pengertian
- Menggunakan mediasi oleh pihak ketiga yang netral dan terlatih tentang kepekaan budaya.
- Memisahkan kelompok secara permanen ke kawasan yang berbeda untuk mengurangi interaksi.
5. Gelombang Korea (Hallyu) telah berkembang dan menyebar pesat satu dekade ini. Musik K-Pop, Drama Korea, mode, makanan dan tren gaya hidup banyak digandrungi anak muda di Indonesia. Pada satu sisi budaya ini memberikan inspirasi budaya baru dan konektivitas global. Di sisi lain, budaya ini juga memengaruhi perilaku remaja, mulai dari konsumerisme berlebih terhadap barang- barang bermerek, pengabaian produk lokal dan standar kecantikan yang tidak realistis. Beberapa kalangan mulai mengungkapkan keprihatinan atas pergeseran nilai dan identitas di kalangan remaja.
Manakah respon kritis yang tepat untuk menanggapi perubahan sosial tersebut?
- Mengikuti tren tanpa syarat sebagai bagian dari masyarakat global.
- Mendorong refleksi diri dan literasi media untuk memahami pengaruh budaya.
- Menyeimbangkan penghargaan terhadap tren Korea dengan dukungan untuk budaya lokal.
6. Perhatikan kutipan jurnal berikut!
Fitur account switching di media sosial memungkinkan pengguna memiliki lebih dari satu akun. Hal ini melatarbelakangi maraknya penggunaan akun alter di media sosial. Akun alter biasanya dibuat untuk membangun sisi personalitas lain pengguna agar dikenal oleh banyak orang. Akibatnya, banyak akun anonim atau akun palsu yang menampilkan sisi lain dari penggunanya. Penalaran remaja yang belum sempurna dapat membuat mereka kesulitan memanfaatkan akun alter dengan baik.
Hasil penelitian menemukan bahwa ketika menggunakan akun utama remaja cenderung menampilkan diri yang ideal. Mereka menunjukkan identitas asli mereka secara jelas. Sementara itu, pada akun alter, remaja menyusun profil dengan membangun identitas baru yang tidak menampilkan identitas asli mereka secara jelas.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, apakah dampak negatif paling utama dari fenomena identitas multidimensi terhadap individu?
- Ketergantungan pada respons sosial untuk membentuk rasa percaya diri dalam berinteraksi.
- Keinginan berlebihan untuk tampil sempurna dalam berbagai platform media sosial yang digunakan.
- Kesulitan menjalin hubungan pertemanan yang terbuka karena tekanan untuk menjaga citra tertentu.
- Ketidakmampuan membedakan antara citra diri ideal dan jati diri yang sebenarnya secara konsisten.
- Kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial karena khawatir tidak sesuai ekspektasi publik.
7. Sebuah tim pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi mengembangkan model pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga di sebuah kelurahan padat penduduk. Model ini menggabungkan pemilahan sampah rumah tangga, program bank sampah, serta edukasi rutin tentang pengurangan sampah plastik.
Setelah diterapkan selama enam bulan, terjadi penurunan signifikan jumlah sampah dan peningkatan kesadaran warga terhadap lingkungan. Melihat dampak positifnya, model ini mulai diadaptasi oleh beberapa sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kebijakan lingkungan.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, jenis penelitian sosial yang sesuai adalah ….
- Eksploratif – untuk menggambarkan realitas sosial yang belum diketahui secara jelas.
- Verifikatif – untuk menguji kebenaran suatu teori dalam situasi sosial tertentu.
- Deskriptif – untuk memetakan tingkat pengelolaan di berbagai sekolah secara statistik.
- Praktis – untuk memberikan solusi nyata terhadap persoalan sosial yang diteliti.
- Teoritis – untuk merumuskan konsep-konsep baru dalam memahami perilaku menyimpang.
8. Di sebuah kota besar, terdapat komunitas pemuda bernama "Gerak Kota". Komunitas ini dibentuk oleh anak-anak muda dari latar belakang sosial yang beragam seperti mahasiswa, buruh, seniman jalanan, dan pengusaha muda. Mereka tidak memiliki hubungan kekerabatan atau kesamaan daerah asal, namun terhubung oleh cita-cita yang sama, yaitu mengadvokasi ruang kota yang inklusif dan mendorong ekspresi budaya. Kegiatan mereka meliputi diskusi rutin, pertunjukan seni, dan kampanye sosial melalui media digital.
Berdasarkan karakteristik tersebut, apakah jenis kelompok sosial komunitas Gerak Kota?
- Kelompok primer, karena interaksi anggotanya bersifat akrab dan informal.
- Kelompok okupasional, karena terdiri atas individu dari berbagai latar pekerjaan.
- Kelompok etnis, karena anggotanya memiliki latar budaya yang sama.
- Kelompok sekunder, karena terbentuk atas dasar tujuan dan kepentingan bersama.
- Kerumunan sosial, karena terbentuk secara spontan dari masyarakat sekitar.
9. Lina adalah seorang mahasiswa yang aktif menggunakan media digital untuk mengakses berbagai konten gaya hidup dan hiburan dari luar negeri. Ia sering mengikuti influencer global yang menampilkan gaya hidup mewah, tren kecantikan, dan standar hidup serba instan. Tanpa disadari, Lina mulai mengubah penampilan, pola konsumsi, serta cara berbicara agar mirip dengan figur publik tersebut. Ia juga mulai merasa tidak percaya diri dengan kehidupannya sendiri dan jarang terlibat dalam kegiatan sosial di kampus. Teman-temannya khawatir karena Lina semakin menjauh dari interaksi nyata dan lebih banyak meniru budaya luar secara berlebihan tanpa mempertimbangkan nilai-nilai lokal maupun kondisi dirinya.
Apa saja langkah atau sikap kritis yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak negatif globalisasi seperti yang dialami Lina?
- Mengadopsi pengaruh global secara selektif sambil mempertahankan identitas budaya lokal.
- Sepenuhnya mengisolasi diri dari tren global untuk menghindari dampak negatif yang menyertainya.
- Mendorong penggunaan media sosial untuk mempromosikan nilai-nilai budaya lokal.
- Mengembangkan literasi media untuk menyaring konten secara kritis dan bertanggung jawab.
- Meniru budaya global sepenuhnya agar diterima dalam pergaulan modern sebagai bentuk adaptasi.
10. Tentukan Sesuai atau Tidak Sesuai pada peran ilmu sosiologi untuk menyikapi kasus pada infografis berikut!
- Meneliti dampak kerusakan lingkungan terhadap terjadinya perubahan perilaku sosial masyarakat.
- Menganalisis proses peluruhan gas rumah kaca di atmosfer untuk mengurangi pemanasan global.
- Mendorong pemberdayaan masyarakat di bidang pengelolaan sampah melalui komunitas bank sampah.

Link Simulasi Mengerjakan Soal Tes Kemampuan Akademik
Selain mempelajari soal-soal secara tertulis, siswa juga disarankan untuk memanfaatkan simulasi Tes Kemampuan Akademik yang disediakan oleh Kemendikbud. Simulasi ini sangat membantu siswa dalam melaksanakan tes yang akan dilangsungkan pada November mendatang.
Pada simulasi soal Tes Kemampuan Akademik, terdapat berbagai pilihan mata pelajaran pilihan, termasuk Sosiologi. Dengan adanya simulasi ini, siswa dapat merasakan pengalaman real-time seolah melaksanakan Tes Kemampuan Akademik sebenarnya.
Berikut ini link simulasi soal Tes Kemampuan Akademik yang bisa dicoba:
Link Simulasi Mengerjakan Soal Tes Kemampuan Akademik
Persiapan yang matang adalah kunci sukses menghadapi TKA Sosiologi. Selain mempelajari kumpulan soal dan jawaban di atas, gunakan juga simulasi soal resmi agar semakin terbiasa dengan format dan tingkat kesulitan. Belajar secara konsisten dan reflektif akan memaksimalkan hasil yang dicapai.
Jangan lewatkan akses ke berbagai artikel dan kumpulan soal TKA lainnya. Ayo, kunjungi dan pelajari lebih banyak melalui tautan berikut:
Kumpulan Tes Kemampuan Akademik
Semoga sukses dan semangat belajar!
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id






































