Menuju konten utama

Kumpulan Puisi Pendek tentang Muhammadiyah

Puisi tentang Muhammadiyah bisa dibaca di acara peringatan milad Muhammadiyah. Di bawah ini akan disajikan kumpulan puisi pendek tentang Muhammadiyah.

Kumpulan Puisi Pendek tentang Muhammadiyah
Seorang siswa sekolah dasar (SD) membaca puisi dalam kegiatan Lomba Baca Puisi yang diadakan oleh komunitas Guru Literasi Jakarta (Gliter Jak) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (21/12/2023). ANTARA FOTO/Bagus Ahmad Rizaldi/Ak/nym.

tirto.id - Milad Muhammadiyah yang diperingati setiap 18 November dapat dirayakan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan membaca puisi Muhammadiyah.

Puisi yang dibaca di hari peringatan milad Muhammadiyah tidak harus syair karangan tokoh terkenal. Kalangan muslim Indonesia yang merayakan milad Muhammadiyah bisa membuat sendiri puisi tentang Muhammadiyah.

Para kader dapat menciptakan karya puisi perjuangan Muhammadiyah, dengan mengingat sejarah pendiriannya di masa lalu. Sebagai gambaran, di bawah ini akan disajikan beberapa contoh puisi Muhammadiyah untuk merayakan milad organisasi tersebut.

Kumpulan Puisi Pendek tentang Muhammadiyah

Puisi perjuangan Muhammadiyah dapat dibaca pada milad Muhammadiyah yang dirayakan setiap 18 November. Berikut kumpulan puisi pendek tentang Muhammadiyah:

1. Puisi Muhammadiyah dalam rangka 107 Tahun Muhammadiyah

Puisi berjudul "107 Tahun Muhammadiyah" ini ditulis oleh Ahmad Zia Khakim pada 2019 dan dirilis di laman web resmi PWM Jateng:

Muhammadiyah Organisasiku

Muhammadiyah Gerakan Islamku

Muhammadiyah tetap menjadi Surya

Muhammadiyah Menyinari Bumi menghangatkan semua ciptaaNYA

Muhammadiyah Amal Ikhlas tanpa Pamrih

Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan sejati

Muhammadiyah setia menemani umat

Muhammadiyah satu kata dengan tindakan

Muhammadiyah tidak haus jabatan

Muhammadiyah adalah Pendidikan

Muhammadiyah adalah Amal Sosial

Muhammadiyah adalah kesehatan

Muhammadiyah bukan Korporasi

Muhammadiyah bukanlah Agama

Muhammadiyah adalah Ajaran adi luhung

Muhammadiyah bukanlah sekedar komunitas Islam

Muhammadiyah memandu umat untuk terus maju, tanpa meninggalkan Agama.

Muhammadiyah Mendidik kader-kader Bangsa tanpa pandang bulu.

Muhammadiyah bukanlah negara

Muhammadiyah bukanlah Kyai dahlan

Muhammadiyah juga bukanlah Nyai Walidah atau ‘Aisyiyah

Muhammadiyah adalah Mengikuti Ajaran Nabiyuna Muhammad SAW.

Muhammadiyah tak suka sembrono

Muhammadiyah bukanlah Partai Politik

Muhammadiyah bukanlah kumpulan intelektual murni

Muhammadiyah bukanlah kumpulan Agamawan yang terpandang,

akan tetapi Muhammadiyah adalah mengajak siapa saja tanpa pandang bulu, untuk berAgama yang baik Amar ma’ruf Nahi mungkar,

Muhammadiyah poenya banyak kekurangan

Muhammadiyah akan terus berbuat dan Memberi Negeri menyinari Semesta.

Al Yadul Ulya Khoirun Min yadisufla.

Mari Berkhidmat Bersama Muhammadiyah

Aku yakin seribu yakin Muhammadiyah akan bertahan Satu Jam Sebelum Kiamat datang, jadi bukan hanya

100-1000-5000 tahun Mimpi Adanya Muhammadiyah

tapi Hingga Kiamat datang.

Bi Idznillah.

Mari Bersyukurlah

Ucapkan Alhamdulillah

dan bersujud Syukurlah

Selama ada Muhammadiyah anak cucu kita insyaAllah akan aman, damai dan nyaman berAgama.

Sekali lagi bersyukurlah wahai warga Persyarikatan Muhammadiyah.

Jangan kufur apalagi alpa kenikmatan

Semoga Muhammadiyah mampu menghantar Negara kita kepada “Baldatun Toyyibatun Wa robbun Ghofur”

Inilah Muhammadiyah dari langgar Kidoel Kauman menerabas ke pelosok penjuru dunia.

2. Puisi perjuangan Muhammadiyah berjudul "Ragamu Makin Bahari, Jiwamu Abadi"

Puisi Muhammadiyah berjudul "Ragamu Makin Bahari, Jiwamu Abadi" ditulis oleh Ma’rifah Saifullah pada 2019 lalu dan diterbitkan di laman web resmi Pesantren Mahasiswa Kyai Haji Ahmad Dahlan. Berikut isi puisinya:

18 November 1912, semesta sibuk menyambutmu, Muhammadiyah: Bayi yang dilahirkan oleh ghirah Islam, reaksi pada kelam keterbelakangan, juga ide-ide cemerlang berkemajuan.

Dibidani langsung oleh KH Ahmad Dahlan dan para serdadu Tuhan, menjadikan tiap hembus nafasmu selaksa iluminasi zaman

Tengkurap, duduk, merangkak hingga berjalan kau lalui di tengah gempuran koloni anti pribumi.

Sinarmu gagah,

Menopang hujaman ragam ideologi yang sesekali anarki.

Balitamu diasuh langsung oleh Ilahi, melalui tangan-tangan yang juga meletakkan Tuhan dan RasulNya dalam hati.

Kau semakin tumbuh.

Tegak dan berani meski terkadang berpeluh.

Asupan gizimu terpenuhi oleh jernih-jernih keikhlasan juga semangat juang.

Tak heran, dunia terkagum pada ragamu

yang kokoh menopang puluhan ribu amal usaha

Pada jiwamu,

yang sehat merawat ideologi jutaan hamba untuk meraih ridhoNya.

Tekadmu mencerdaskan kehidupan bangsa, jelas bukan bualan belaka.

Muhammadiyah, kini dirimu semakin menua.

Namun tak kulihat kerapuhan meski hanya sejengkal badan.

Punggungmu tidak membungkuk meski sesekali berjalan tertatih di sebuah medan.

Artikulasi lisanmu terdengar semakin fasih meski samudera syiarNya kau gaungkan hingga sudut-sudut pedalaman.

Pendengaranmu semakin tajam, pandanganmu semakin mengelang menerjang titik-titik kemajuan serta menyongsong bukit-bukit peradaban.

Kepada gerakanku, selamat menggenap pada bilangan 107.

Bayamu hanya soal deretan angka: Ragamu makin bahari, jiwamu abadi.

3. Puisi Milad 109 Muhammadiyah

Puisi Muhammadiyah ini ditulis oleh Diyah Puspitarini pada 2021 lalu dan diterbitkan di laman web resmi UMSU. Berikut isi puisi yang dibuat dalam rangka milad 109 Muhammadiyah tersebut:

Muhammadiyah semakin bersinar

Laku dan gerak organisasi terpancar

Menuntaskan persoalan bangsa yang

sulit lagi mengakar

Tak letih karena ini adalah ikhtiar

Selamat milad Muhammadiyah

Meskipun pandemi belum usai, selalu

optimis dan pantang menyerah

4. Puisi Muhammadiyah berjudul "Seabad Muhammadiyah"

Puisi perjuangan Muhammadiyah berjudul "Seabad Muhammadiyah" diciptakan Sri Yanto dan dimuat dalam situs web resmi SD Muhammadiyah 1 Kudus. Berikut ini puisinya:

Usiamu trus menjulang tinggi

Kini genap seratus tahun

Tak gentar dalam berdakwah

Tak pudar untuk berjuang

Dermawan, dan ikhlas

Menjadi pioner

Kehidupan nan gelap gulita

Penerang suatu bangsa

Walau tekadmu

Penuh ancaman dan godaan

Kau tetap berdiri kokoh

Memancarkan sinar kehidupan

Takhayul, bid’ah dan khurafat

Membayangi jiwa

Amar makruf nahi munkar

Pusaka dan sinar keberanian

Wahai, tunas-tunas

Penerus kebenaran

Muhammadiyah kini dititipkan

Kepadamulah tumpuan harapan

5. Puisi perjuangan Muhammadiyah karya Haedar Nashir

Puisi Muhammadiyah berjudul "Puisi Hidupkan Hati" diciptakan oleh Haedar Nashir pada 2021. Berikut ini puisinya:

Bimbo bermusik puisi

“Dengan puisi aku bernyanyi

Sampai senja umurku nanti”

Senandung puisi hidupkan hati

Ketika dunia saat ini

Dilanda virus anarki

Antar sesama menabur benci

Jadikan puisi kanopi hati

Kenapa engkau bercadas hati

Mungkin hatimu bersangkar-besi

Hitam putih rabun miopi

Terpercik serpihan dengki

Kenapa engkau bercadas hati

Padahal qalbu berjiwa fitri

Setiap insan berhati nurani

Dalam cahaya Nur Ilahi

Bersihkan hati dari pandemi

Dengan riyadhah pencerah hati

Agar hidup bertabur arti

Tanpa merasa diri suci

Hidupkan hati dengan puisi

Mengetuk nurani haluskan budi

Berjejak uswah hasanah Nabi

Menggapai Ridha Ilahi

Baca juga artikel terkait MILAD MUHAMMADIYAH atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yantina Debora
Penyelaras: Fadli Nasrudin