tirto.id - KH Ahmad Dahlan merupakan sosok yang lekat dengan Muhammadiyah. Organisasi Islam non-pemerintah yang berdiri pada 18 November 1912 tersebut merupakan salah satu wujud konkret perjuangannya dalam dakwah keislaman.
Sebagai pendiri Muhammadiyah sekaligus ulama terkemuka di Indonesia, kata-kata KH Ahmad Dahlan akan selalu diingat dan dijadikan pegangan oleh para kader.
Salah satu kata mutiara KH Ahmad Dahlan yang paling terkenal yakni, "Hidup-hidupi Muhammadiyah, dan jangan cari penghidupan di Muhammadiyah.” Melalui pesan tersebut, KH Ahmad Dahlan berharap para kader Muhammadiyah dapat memperjuangkan dan membesarkan organisasi, bukan mencari rezeki atau penghidupan di sana.
Kumpulan Kata Mutiara KH Ahmad Dahlan
Quotes KH Ahmad Dahlan dapat menjadi pegangan umat Islam di Indonesia, terutama para kader Muhammadiyah, dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kata mutiara KH Ahmad Dahlan dapat disematkan di takarir (caption) unggahan media sosial dalam rangka merayakan milad Muhammadiyah. Berikut kata-kata mutiara Muhammadiyah yang pernah diucapkan KH Ahmad Dahlan:
- "Berhati-hatilah kamu sekalian dalam mempergunakan waktu selama hidupmu."
- "Janganlah kita terus-menerus lengah hidup di dunia, supaya jangan sengsara hidup di dunia dan di akhirat."
- “Tidak perlu kecil hati tidak memperoleh kesempatan berbicara dalam sebuah persidangan, karena yang penting bukan berbicara, tapi berbuat atau bekerja. Karena itu semua warga Muhammadiyah harus berbuat semampu dan sebisa mungkin.”
- "Hidup-hidupi Muhammadiyah, dan jangan cari penghidupan di Muhammadiyah.”
- "Berkorbanlah dengan ikhlas dan hati yang suci, baik harta ataupun tenaga."
- "Orang yang tersangkut perkara (hukum) takut dijatuhi hukuman. Tetapi, orang Mukmin takut akan bahaya yang akan mengancamnya di akhirat."
- "Hendaknya engkau tidak gampang melibatkan diri dalam perebutan tanah sehingga bertengkar dan berselisih, apalagi bertengkar dan berselisih dimuka pengadilan. Jika engkau lakukan, maka Allah akan menjauhkanmu memperoleh rezeki Tuhan."
- “Hendaklah tiap orang membelanjakan harta dan kekayaan yang masih dikuasai bagi kepentingan umat sebelum kehilangan kekuasaan atas harta dan kekayaannya.”
- “Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku semua sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan kepadamu. Aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian. Karena itu, aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.”
- “Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah pemimpin-pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh dan lemah.”
Kata Bijak Tokoh Muhammadiyah
Kata mutiara Muhammadiyah yang menjadi pegangan para kader tidak hanya berasal dari ucapan KH Ahmad Dahlan. Ada beberapa kata bijak yang diucapkan oleh para tokoh Muhammadiyah lainnya, seperti Haedar Nashir, Buya Syafi'i Maarif, dan Siti Walidah.
1. Haedar Nashir
Berikut kata bijak tokoh Muhammadiyah, Haedar Nashir:- "Setiap perbuatan baik akan memperoleh balasannya di dunia dan akhirat. Karena itu amal salih apapun bentuknya tidak akan sia-sia."
- "Muslim yang mengamalkan ihsan tidak akan terpenjara oleh hal-hal duniawi seperti materi dan jabatan."
- "Bersikap lemah lembut bukanlah pertanda lemah dan pengecut. Sebab kekuatan tidak harus ditampilkan dengan kasar dan galak."
2. Pesan Terakhir Siti Walidah
Berikut kata bijak tokoh Muhammadiyah, Siti Walidah, istri KH Ahmad Dahlan:- “Saya titipkan Muhammadiyah dan Aisyiyah kepadamu sebagaimana almarhum Kiai Haji Ahmad Dahlan menitipkannya."
- “Janganlah urusan dapur melupakanmu untuk berjuang di masyarakat.”
- “Wanita jangan memiliki jiwa kerdil, tetapi berjiwa Srikandi.”
3. Buya Syafii Maarif
Berikut kata bijak tokoh Muhammadiyah, Buya Syafi'i Maarif:- “Bila minyak bumi lenyap dari dunia, mungkin akan ada gantinya. Tapi bila Islam yang hilang, gantinya tidak ada ada lagi.”
- “Demokrasi dengan segala kelambanan dan kelemahannya sejauh ini masih dipandang sebagai sistem terbaik yang pernah dikenal manusia. Indonesia pascaproklamasi telah mencoba berbagai model demokrasi agar lebih sesuai dengan kepribadian bangsa yang senantiasa menuntut perumusan baru dan segar. Sesudah bebas dari penjajahan politik, nasionalisme Indonesia perlu direorientasikan untuk membebaskan mayoritas rakyat dari kondisi ketertindasan dan ketidakberdayaan ekonomi. Political will pemerintah sangat dinantikan untuk tujuan strategis ini. Praktek korupsi dan kolusi harus dinyatakan sebagai lawan nasionalisme dengan orientasi baru ini.”
- "Hari depan Indonesia akan tergantung kepada berhasil atau gagalnya bangsa ini melawan korupsi ini. Jika berhasil, ada harapan bahwa Indonesia masih punya masa depan. Sebaliknya, jika gagal, mungkin masih ada masa depan, tetapi sebuah masa depan yang gelap gulita.”
- “Sebuah Muhammadiyah yang tidak mampu memberi solusi terhadap masalah-masalah Indonesia, bukanlah Muhammadiyah yang sebenarnya.”
4. Buya Hamka
Berikut kata mutiara Muhammadiyah yang diucapkan Buya Hamka:- "….suatu kemajuan, pembangunan, ketinggian dan martabat yang mulia diantara bangsa-bangsa, bagi kita umat Islam tidaklah dapat dicapai kalau tidak berdasar kepada akidah dan akhlak Islam!”
- “Memang sulit mengubah seorang musuh menjadi kawan, kemudian menjadi sahabat, memadamkan kemarahan hati dan mengubah muka marah dengan senyum, memberi maaf kesalahan sehingga udara yang tadinya mendung menjadi terang benderang. Memang susah melakukan itu. Itu hanyalah pekerjaan orang yang hatinya memang hati waja, budinya budi emas; yaitu orang yang mempunyai kemauan besar dan cita-cita yang mulia. Memang susah! Tetapi menempuh kesusahan itulah yang harus kita coba, untuk kemuliaan jiwa kita sendiri.”
- "Kita ini manusia belaka. Manusia duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Tidak perlu memperebutkan rezeki, membuncitkan perut suatu bangsa dengan merugikan bangsa yang lain, karena kalau pandai membaginya, persediaan pangan buat hidup masih cukup tersedia dalam perut bumi. Teori Darwin yang mengatakan bahwa beratus-ratus ribu tahun yang telah lalu berjenis-jenis binatang penghuni dunia telah musnah karena perebutan hidup, peraduan tenaga, sehingga yang lemah jatuh tersungkur dan yang kuat berhak terus hidup. Tidak perlu diteruskan oleh umat manusia.”
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Fadli Nasrudin