Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-2: Puasa Melatih Kesabaran Diri

Kultum Ramadhan 2022 hari ke-2 dengan tema melatih kesabaran saat berpuasa.

Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-2: Puasa Melatih Kesabaran Diri
Ilustras Dzikir. foto/IStockphoto

tirto.id - Kultum Ramadhan 2022 hari kedua akan mengangkat tema tentang puasa melatih kesabaran diri.

Puasa bagi umat muslim adalah menahan diri untuk tidak makan dan minum, serta tidak melakukan segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, yang dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu.

Jadi dengan ibadah puasa, umat muslim secara langsung berlatih untuk bersabar. Sabar untuk tidak makan dengan menahan lapar.

Latihan kesabaran menahan dahaga untuk tidak minum. Menahan untuk tidak berhubungan suami istri di siang hari bulan Ramadan adalah latihan sabar.

Menahan agar tidak marah, menahan tidak berkata-kata yang menyakitkan, menahan tidak berkomentar buruk di media sosial adalah latihan sabar.

Seperti sabda Rasulullah SAW:

"Puasa itu setengah sabar," (HR. Tirmidzi).

Sabar sebetulnya adalah pengendalian diri, menahan diri dari hal-hal yang bisa merusak. Baik merusak syariat, maupun merusak akal, dan merusak yang bersifat fisik.

Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menyuruh sabar terlebih dahulu sebelum beribadah. Kalau kita lihat lebih jauh, semua aspek hidup harus dibarengi dengan inti kesabaran.

Allah SWT berfirman:

وَ لِرَبِّكَ فَاصۡبِرۡؕ

Wa li Rabbika fasbir

Artinya: "Dan karena Tuhanmu, bersabarlah," (Al-Muddassir: 7)

Ayat ini memerintahkan untuk bersikap sabar, karena dalam berbuat taat itu pasti banyak rintangan dan cobaan yang dihadapi.

Dilansir dari Kemenag, beberapa bentuk sabar yang ditafsirkan dari ayat di atas, di antaranya:

  1. Sabar dalam melakukan perbuatan taat, sehingga tidak dihinggapi kebosanan,
  2. Sabar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan menghadapi musuh,
  3. Sabar ketika menghadapi cobaan dan ketetapan (qadar) Allah, dan-
  4. Sabar menghadapi kemewahan hidup di dunia. Dengan sikap sabar dan tabah itulah sesuatu perjuangan dijamin akan berhasil, seperti yang diperlihatkan oleh junjungan kita, Nabi Muhammad saw.
Seperti yang dikatakan di dalam surat Al-Mudatsir ayat 7 yang artinya, “Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”

Maka ketika orang salat atau melaksanakan ibadah-ibadah lain, termasuk ibadah puasa yang merupakan perintah Allah, dia menahan diri untuk mengamalkan ketentuan-ketentuannya sehingga hasilnya menjadi optimal, itulah sabar.

Ramadan merupakan bulan untuk memupuk kesebaran. Ramadan bukanlah sebatas kegiatan fisik, ia juga berfungsi untuk melatih mental, dan itulah yang lebih besar maknanya.

Contohnya, orang yang sukses adalah orang yang sabar menapaki prosesnya. Tidak ada orang yang sukses tanpa sabar.

Bahkan di dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 142 disebutkan bahwa syarat agar orang masuk surga pun harus dengan sabar.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar," (QS. Ali Imran: 142)

Semoga pada bulan Ramadan yang juga disebut syahrus shabratau bulan kesabaran, kita mampu senantiasa untuk terus melatih kesabaran dan dikuatkan kesabaran oleh Allah SWT.

Baca juga artikel terkait KULTUM RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom