tirto.id - Tagar #KaburAjaDulu tengah populer di media sosial Indonesia sejak awal tahun 2025. Tagar ini semakin sering diperbincangkan oleh anak muda sebagai ungkapan kekecewaan terhadap kondisi di Indonesia, baik dalam aspek politik, ekonomi, maupun sosial. Situasi tersebut mendorong banyak anak muda untuk mencari informasi tentang kota terbaik untuk digital nomad, guna menghindari permasalahan yang ada di tanah air.
Di media sosial, tersedia beragam pilihan negara untuk #KaburAjaDulu yang dianggap menawarkan kualitas hidup yang lebih baik. Tak sedikit generasi muda Indonesia yang tertarik menjadi digital nomad agar dapat bekerja sambil berpindah-pindah negara demi mencari kehidupan yang lebih layak dibandingkan di Indonesia.
Dari berbagai pilihan kota yang cocok untuk menghabiskan waktu pekerjaan digital nomad, artikel ini merangkum rekomendasi terbaik yang patut dipertimbangkan.
10 Kota Terbaik untuk Digital Nomad
Menurut laporan dari Dojo, penyedia layanan pembayaran berbasis di Inggris, yang menganalisis 237 kota di seluruh dunia, terdapat sejumlah negara dengan kota-kota terbaik untuk para pekerja remote dan digital nomad.
Penilaian ini didasarkan pada berbagai faktor, seperti kecepatan internet, biaya hidup, ketersediaan visa digital nomad, dan kualitas hidup secara keseluruhan di kota tersebut.
Berikut ini 10 kota terbaik untuk digital nomad yang cocok untuk kamu, para digital nomad Indonesia, yang ingin merasakan pengalaman bekerja dari berbagai belahan dunia!
1. Genoa, Italia

Genoa, ibu kota wilayah Liguria di Italia, merupakan salah satu kota paling populer bagi para digital nomad. Dikenal sebagai kota pelabuhan bersejarah di Italia Utara, Genoa juga merupakan tempat kelahiran penjelajah terkenal, Christopher Columbus.
Sebagai kota tua dengan destinasi wisata berarsitektur unik dari abad pertengahan, kamu akan merasa seolah-olah melangkah ke mesin waktu. Jelajahi lorong-lorong bersejarah, nikmati keindahan istana megah dari era Renaisans, dan cicipi makanan laut segar yang siap menggugah selera.
Genoa menjadi pilihan menarik bagi digital nomad Indonesia, apalagi dengan tersedianya visa nomaden digital Italia. Visa ini berlaku selama 12 bulan dengan biaya sekitar USD 124 atau Rp 2 jutaan, yang dapat digunakan oleh pekerja lepas maupun karyawan penuh waktu yang bekerja secara remote.
Dari segi fasilitas, kecepatan internet di Genoa tidak perlu diragukan. Kota ini memiliki skor keamanan 27 dan kualitas hidup di peringkat 154,78. Untuk biaya hidup, rata-rata pengeluaran bulanan di Genoa sekitar USD 800 atau Rp 13 jutaan.
2. Bari, Italia

Masih di Italia, Bari menjadi pilihan menarik berikutnya sebagai kota terbaik untuk digital nomad. Terletak di Italia bagian selatan, Bari merupakan salah satu kota terpenting yang berbatasan langsung dengan Laut Adriatik, bagian dari Samudra Atlantik.
Keindahan pesisirnya yang memukau dipadukan dengan kehidupan kota yang semarak, menjadikan Bari destinasi sempurna untuk dieksplorasi. Kamu bisa merasakan kehidupan lokal yang hangat, mencicipi makanan khas yang lezat, atau mengunjungi berbagai destinasi wisata yang tak terlupakan.
Fasilitas internet di Bari sangat mendukung kebutuhan kerja remote, dengan skor keamanan 27 dan kualitas hidup di peringkat 159,2. Soal biaya, hidup di Bari relatif terjangkau dengan rata-rata pengeluaran bulanan sekitar USD 650 atau Rp 10,6 jutaan.
3. Valencia, Spanyol

Sebagai kota terbesar ketiga di Spanyol, Valencia menjadi salah satu pilihan kota terbaik untuk digital nomad. Terletak di pantai tenggara yang langsung berbatasan dengan Laut Mediterania, kota ini menawarkan pesona yang sulit untuk dilewatkan.
Valencia tak hanya terkenal dengan kuliner khasnya seperti paella, tetapi juga dijuluki sebagai Kota Seni dan Sains berkat deretan museum futuristik, akuarium, hingga planetarium yang siap memperkaya pengetahuan pengunjung.
Bagi digital nomad yang ingin merasakan pengalaman tinggal di Valencia, Spanyol menyediakan visa nomaden digital seharga USD 725 atau sekitar Rp 11,8 jutaan yang berlaku selama 12 bulan. Kota ini memiliki koneksi internet yang stabil, skor keamanan sebesar 24, dan kualitas hidup dengan peringkat 191,1. Biaya hidup di Valencia berkisar Rp 9,5 jutaan per bulan.
4. Quebec, Kanada

Beranjak ke Kanada, Quebec menjadi destinasi unggulan bagi digital nomad yang menginginkan suasana dengan sentuhan arsitektur klasik Eropa dan kekayaan sejarah yang kental. Sebagai ibu kota provinsi Quebec, kota ini memancarkan nuansa Eropa dengan budaya Prancis yang kuat.
Salah satu ikon sejarahnya adalah Vieux-Québec (Old Québec), kawasan yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Area ini terkenal dengan bangunan kolonialnya yang khas serta tembok kota yang masih terjaga keasliannya.
Meskipun Quebec memiliki peringkat internet yang lebih rendah dibanding kota-kota sebelumnya, kota ini menawarkan visa pekerja nomaden gratis yang berlaku hingga enam bulan. Biaya hidup di Quebec dimulai dari USD 725 atau sekitar Rp 11,8 jutaan per bulan.
5. Catania, Italia

Catania, yang terletak di pantai timur Sisilia, Italia, menjadi favorit bagi pencinta suasana pegunungan yang sejuk. Kota ini berada di kaki Gunung Etna, gunung berapi aktif tertinggi di Eropa, yang menambah daya tariknya.
Menariknya, Catania juga berdekatan dengan pantai Laut Ionia yang memiliki pasir keemasan hasil endapan vulkanik. Garis pantainya dipenuhi restoran yang menyajikan aneka boga bahari segar, menjadikannya destinasi sempurna bagi pecinta kuliner laut.
Dari segi fasilitas, Catania memiliki koneksi internet yang cukup andal. Kota ini mencatatkan skor keamanan sebesar 27, dengan kualitas hidup di peringkat 141,82. Biaya hidup bulanan di Catania berkisar sekitar USD 650 atau sekitar Rp10,6 juta.
6. Florence, Italia

Florence, ibu kota wilayah Tuscany di Italia, dikenal sebagai tempat kelahiran Renaisans. Kota ini merupakan surga bagi pencinta arsitektur kuno, seni, dan sejarah. Berjalan di Florence seperti menyusuri galeri terbuka, dengan karya-karya seniman legendaris seperti Leonardo da Vinci, Botticelli, dan Michelangelo yang tersebar di berbagai sudut kota.
Selain kekayaan budayanya, Florence juga terkenal dengan anggur berkualitas dan kebun anggurnya yang membentang di perbukitan hijau, memberikan pemandangan yang menenangkan. Tak heran jika kota ini menjadi pilihan ideal bagi para digital nomad.
Kecepatan internet di Florence tergolong memadai. Kota ini memiliki skor keamanan sebesar 27, dengan kualitas hidup yang menempati peringkat 155,6. Biaya hidup per bulan di Florence diperkirakan sekitar USD 785 atau sekitar Rp12,8 juta.
7. Palermo, Italia

Mengunjungi Italia tidak akan pernah membosankan. Hampir setiap sudutnya menawarkan keindahan kota yang menakjubkan, salah satunya Palermo, ibu kota Sisilia dan sebagai pulau terbesar dan terpadat di Laut Mediterania.
Baik pecinta sejarah maupun seni akan dimanjakan di kota indah ini. Kehidupan di Palermo terasa hidup sepanjang waktu, terutama dengan kehidupan malamnya yang semarak dan cuaca yang mendukung sepanjang tahun.
Palermo memiliki kecepatan internet yang memadai, skor keamanan 27, dan peringkat kualitas hidup sebesar 142,97. Biaya hidup di kota ini diperkirakan sekitar Rp 660 atau sekitar Rp 10,7 jutaan per bulan.
8. Las Palmas, Spanyol

Kembali ke Spanyol, Las Palmas di Kepulauan Canary merupakan kota dengan warisan sejarah yang kaya, memadukan keindahan laut yang memesona dengan sinar matahari yang hangat. Suhu di Las Palmas cenderung sejuk sepanjang tahun, menjadikannya pilihan ideal bagi digital nomad asal Indonesia.
Di Las Palmas, kamu tidak perlu khawatir dengan kecepatan internetnya yang stabil. Peringkat keamanannya cukup tinggi, yakni 24, dengan skor kualitas hidup mencapai 188,06. Biaya hidup per bulan di kota ini diperkirakan sekitar Rp 600 atau sekitar Rp 9,8 jutaan.
9. Roma, Italia

Siapa yang tidak kenal dengan Kota Roma di Italia? Kota ini terkenal sebagai lokasi Colosseum, salah satu destinasi wisata ikonik dunia. Roma juga menjadi pilihan menarik bagi digital nomad. Kota ini menempati peringkat ke-14 sebagai kota paling banyak dikunjungi di dunia dan peringkat ke-3 di Eropa.
Dijuluki The Eternal City (Kota Abadi), Roma telah dianggap sebagai pusat peradaban yang tak pernah berakhir sejak zaman kuno. Selain arsitektur dan tata letak kotanya yang memukau, Roma juga merupakan pusat keagamaan Katolik yang berpengaruh. Budaya Romawi telah memberikan kontribusi besar bagi dunia, mulai dari seni, hukum, arsitektur, hingga bahasa yang menjadi fondasi peradaban modern.
Bagi digital nomad, Roma menawarkan kecepatan internet yang cukup stabil. Skor keamanannya berada di angka 27, dengan kualitas hidup yang tercatat pada peringkat 140,52. Rata-rata biaya hidup bulanan di kota ini sekitar USD 720 atau sekitar Rp11,7 juta.
10. Sevilla, Spanyol

Pilihan kota terbaik untuk digital nomad terakhir berasal dari Spanyol bagian selatan. Sevilla, atau Seville, adalah ibu kota Andalusia yang menawarkan perpaduan budaya tradisional, sejarah, arsitektur, dan suasana kota yang menyegarkan sekaligus memesona.
Kota ini dikenal sebagai tempat kelahiran tarian flamenco, memiliki tradisi minum wine yang khas, kehidupan jalanan yang meriah, serta perlombaan adu banteng yang menjadi bagian dari budaya lokal. Semua itu menjadikan Sevilla sebagai destinasi yang sempurna untuk menikmati musim panas.
Selain suasananya yang hidup, Sevilla juga menawarkan kecepatan internet yang stabil. Skor keamanannya berada di angka 24, dengan kualitas hidup yang tercatat pada peringkat 182,82. Biaya hidup rata-rata di Sevilla sekitar USD 590 atau Rp9,6 juta per bulan.
Sudahkah kamu menentukan kota terbaik untuk digital nomad favoritmu untuk memulai petualangan sebagai digital nomad? Pastikan untuk mempertimbangkan faktor seperti iklim, fasilitas umum, akses transportasi, dan peluang jaringan profesional sebelum membuat keputusan.
Pilihan yang tepat dapat membuat pengalaman bekerja sambil menjelajah dunia menjadi lebih menyenangkan dan produktif.
Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Yulaika Ramadhani