tirto.id - Kondisi penyidik KPK Novel Baswedan membaik setelah mendapatkan perawatan di Singapura akibat mengalami serangan teror disiram air keras.
"Alhamdulillah semakin membaik," kata kakak Novel, Taufik Baswedan di Singapura seperti dikutip Antara, Kamis (13/4/2017).
"Saat ini matanya masih bisa melihat walau belum bisa maksimal," tambah Taufik.
Sebelumnya, dokter Johan A Hutauruk yang menangani Novel di JEC, mengatakan mata kanan Novel sudah dapat melihat 30 persen, sedangkan mata kiri masih lebih sedikit persentasenya.
"Kata dokter, setelah 2 hari di sini baru ada kabar untuk tindakan yang akan diambil," ungkap Taufik.
Artinya baru pada hari ini dokter akan memutuskan tindakan medis yang akan diterapkan dalam pengobatan Novel.
Menurut Taufik, seluruh biaya pengobatan Novel pun ditanggung instansi tempatnya bekerja. "Iya, biaya ditanggung KPK," kata Taufik.
Dua pengendara motor menyerang Novel Baswedan pada Selasa (11/4) kemarin. Saat itu Novel sedang menuju rumahnya sesuai menunaikan shalat subuh di masjid Al-Ihsan di dekat rumahnya. Serangan air keras itu mengenai wajah Novel.
Ia kemudian dibawa ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dan kemudian dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center (JEC) untuk mendapatkan perawatan intensif. Selanjutnya pada Rabu (12/4) ia diterbangkan ke salah satu rumah sakit di Singapura.
Hingga saat ini polisi masih mencari dua pelaku penyerangan Novel. Polisi mendapatkan barang bukti berupa cangkir sebagai wadah untuk menyimpan air keras dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Teror terhadap Novel ini bukanlah yang pertama terjadi, ia sudah beberapa kali mendapatkan teror antara lain ditabrak mobil saat menuju ke KPK ketika mengendarai motor pada 2016, kriminalisasi dengan ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan di Bengkulu (2015), hingga diserang kelompok pendukung Amran Batalipu hingga motornya ringsek pada 2012.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH