Menuju konten utama

Kios Hangus, Semangat Berdagang Tetap Menyala

Ratusan pedagang Pasar Senen  kini menggelar dagangannya di trotoar setelah peristiwa kebakaran minggu lalu.

Kios Hangus, Semangat Berdagang Tetap Menyala
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5977_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_6019_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5968_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5939_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5873_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5863_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5851_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5867_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5794_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5742_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5821_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5692_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5596_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5651_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5612_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/24/DSC_5724_ratio-16x9.JPG
Para pedagang Pasar Senen berjualan kembali di trotoar depan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andrey Gromico
"Harga darurat!, harga darurat!, celana gocap (lima puluh ribu) dapat dua, ayo dibeli!" Teriak Anton, salah satu pedagang yang kiosnya terbakar di Blok III Pasar Senen minggu lalu. Kini ia membuka lapak di trotoar tepat di depan puing-puing Pasar Senen yang telah hangus. Anton hanyalah satu dari ratusan pedagang yang kini menggelar dagangannya di trotoar.

Pedagang tumpah ruah di sepanjang jalan dan trotoar di kawasan tersebut. Kemacetanpun tak bisa dihindari karena para pedagang hampir memakan setengah ruas jalan raya. Namun para pengendara tak membunyikan klakson mereka.

Suara nyaring terus terdengar saat berada di dekat jembatan layang Pasar Senen. Ratusan pedagang sahut menyahut menjajakan dagangannya dengan membanting harga semurah-murahnya. Jika celana jeans harga normalnya Rp 100.000, mereka sekarang menjualnya seharga Rp 50.000. begitu juga harga baju mereka obral sampai harga Rp. 5000 per potong. " Yg penting masih bisa dagang lah, bisa laku. Kalau berhenti dagang mau makan apa gue?" Kata Anton.

Foto dan Teks: Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Andrey Gromico