tirto.id - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mempertanyakan pemilihan ke-26 perusahaan eksportir yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Menurut Kiara tak ada kejelasan dasar pemilihan dan bagaimana rekam jejak perusahaan itu.
“Tak ada transparansi terkait izin ekspor benih lobster kepada 26 perusahaan eksportir,” ucap Sekretaris Jenderal Kiara Susan Herawati dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7/2020).
Tanpa transparansi, Susan menilai pemilihan ke-26 eksportir itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ia bilang hal ini akan menjadi masalah di kemudian hari karena mengabaikan masyarakat bahari yang hidupnya sangat tergantung kepada sumber daya kelautan dan perikanan.
Susan mendesak Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuka informasi secara detail 26 perusahaan yang mendapatkan izin melakukan ekspor benih lobster. Menurut Susan mereka akan diuntungkan dengan kehadiran Permen KP No. 12 Tahun 2020 padahal penerimaan negara tetap kecil sekali.
Berdasarkan data Bea dan Cukai pada tanggal 12 Juni 2020, PNBP yang diperoleh negara hanya sebesar Rp.15.000 dari 60.000 ekor benih lobster yang diekspor. Dengan angka itu, Susan yakin kalau pendapatan yang diperoleh nelayan sangat minim dan sebagian besarnya masuk kantong pelaku usaha.
“Fakta ini menunjukkan perusahaan ekspor lobster menang banyak,” ucap Susan.
Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), M. Zulficar Mochtar membenarkan nama ke-26 perusahaan yang beredar. Mereka adalah 26 dari total 100 perusahaan yang mengajukan izin. Namun ia berkilah kalau mereka baru menjadi calon eksportir.
Mereka pun harus memenuhi persyaratan budidaya yang ditetapkan Permen KP 12/2020. KKP katanya masih melakukan pengecekan terhadap calon eksportir ini.
“Untuk bisa ekspor, ada kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi termasuk sukses budidaya dan restocking,” ucap Zulficar saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (1/7/2020).
Adapun ke-26 nama perusahaan itu adalah :
- PT Samudera Bahari Sukses
- PT Natura Prima Kultur
- PT Royal Samudera Nusantara
- PT Graha Food Indo Pasific
- PT Aquatic Lautan Rezeki
- CV Setia Widata
- PT Agro Industri Nasional
- PT Alam Laut Agung
- PT. Gerbang Lobster Nusantara
- PT Global Samudera Makmur
- PT Sinar Alam Berkilau
- PT Wiratawa Mitra Mulia
- UD. Bali Sukses Mandiri
- UD. Samudera Jaya
- PT. Elok Monica Grup
- CV. Sinar Lombok
- PT Bahtera Dama Internasional
- PT Indotama Putra Wahana
- PT Tania Asia Marina
- CV Nusantara Berseri
- PT Pelangi Maritim Jaya
- PT Maradeka Karya Semesta
- PT Samudera Mentari Cemerlang
- PT Rama Putra Farm
- PT Kreasi Bahari Mandiri
- PT Nusa Tenggara Budidaya
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Reja Hidayat