Menuju konten utama

Kapasitas Penuh, Freeport Kurangi Produksi Konsentrat Tembaga

PT Freeport Indonesia (PTFI) mengurangi kapasitas produksi konsentrat tembaga hingga 40 persen, kini hanya 60 persen.

Kapasitas Penuh, Freeport Kurangi Produksi Konsentrat Tembaga
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/2/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) mengurangi kapasitas produksi konsentrat tembaga hingga 40 persen. Kini, kapasitas produksinya hanya tersisa 60 persen.

Tri mengatakan langkah yang dilakukan Freeport itu disebabkan tempat penyimpanan konsentrat tembaga atau stockpile sudah melebihi kapasitas.

“Sudah full. Kalau misalnya stockpile-nya (tempat penyimpanan) sudah penuh, kan, otomatis produksinya akan turun,” kata Tri, saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Pengurangan produksi tersebut juga disebabkan adanya perbaikan tambang bawah tanah PTFI imbas insiden kebakaran smelter Freeport Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

“Kemarin sempat maintenance sampai produksinya turun 40 persen,” ucap Tri.

Hasil investigasi Kementerian ESDM ditemukan bahwa insiden kebakaran itu, tidak ada unsur kesengajaan.

“Enggak ada unsur kesengajaan. kalau ada kesengajaan asuransi dia enggak cair. Itu, kan, diasuransikan,” tutur Tri.

Namun, Kementerian ESDM belum memberikan izin rekomendasi ekspor ke Freeport. Relaksasi ekspor Freeport hanya sampai 31 Desember 2024.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, mengatakan pihaknya masih mengevaluasi lebih lanjut mengenai pemberian izin tersebut usai kebakaran di smelter Freeport KEK Gresik JIIPE, Jawa Timur.

Baca juga artikel terkait FREEPORT atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama