Menuju konten utama
Lebaran Idulfitri 2023

Khatib: Perbedaan Idulfitri Momentum untuk Rekatkan Persaudaraan

Perbedaan hari raya tahun ini dinilai menjadi momentum untuk merekatkan tali persaudaraan sesama muslim.

Khatib: Perbedaan Idulfitri Momentum untuk Rekatkan Persaudaraan
Ribuan warga sejak Jumat (21/4/2022) pagi, pukul 05.30 WIB tampak antusias datang ke Lapangan Softball Lodaya, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi, yang diadakan oleh PW Muhammadiyah Jawa Barat. (ANTARA/Ajat Sudrajat)

tirto.id - Khatib salat id Idulfitri 1444 Hijriah/2023 Masehi, di Lapangan Softball, Lodaya, Kota Bandung, Hajar Sanusi menuturkan, perbedaan hari raya tahun ini menjadi momentum untuk merekatkan tali persaudaraan di antaranya sesama muslim, bukan untuk saling memecah belah.

“Perbedaan Idulfitri yang saat ini kita alami, jadikan sebagai momentum untuk saling mengkaji, saling merekatkan persaudaraan, ukhuwah islamiyah, bukan saling menepikan di antara kita semua," kata Hajar Sanusi, di sela-sela khotbahnya, Jumat (21/4/2023).

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat menyelenggarakan salat id pada 21 April 2023. Pelaksanaan salat Idulfitri oleh Muhammadiyah Jawa Barat dipusatkan di Lapangan Softball Jalan Lodaya Bandung.

Salat id dimulai pada pukul 06.30 WIB, dengan Imam dan Khotib Dr. HA Hajar Sanusi, M.Ag.

Dia mengatakan, Idulfitri adalah hari inaugurasi (pelantikan) bagi kaum muslim menjadi manusia suci, karena demikian halnya maka seperti telah dinyatakan sebelumnya-sejak hari ini pada pundak kita terpikul tugas berat.

“Yakni, merawat nilai -nilai kesucian itu sepanjang sebelas bulan ke depan," kata dia.

Ia menuturkan selama bulan suci Ramadan, Allah yang Maha Rahman menyaksikan kaum muslim bangun di waktu sahur; Allah ‘Azza wa Jalla mendengar istighfar mereka.

Amalan tersebut tentu saja sangat layak kita lestarikan, sebab, kata dia, alangkah malangnya bila pasca Idulfitri, Allah “Azza wa Jalla justru melihat manusia tidur lelap laksana bangkai tidak bergerak.

“Bahkan mungkin saking nyenyaknya tidur, salat subuh pun kita lakukan tidak tepat pada waktunya. Selama bulan Ramadan bibir kita basah karena zikir dan bergetar karena berdoa, serta melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Betapa celakanya kalau sejak hari kemenangan ini kita gunakan bibir yang sama, untuk menggunjing orang, memfitnah sesama," kata dia.

Selama bulan suci Ramadan, kata dia, seluruh umat muslim menahan lapar dan dahaga dj siang harinya dari makanan dan minuman halal.

“Sungguh celaka kalau kemudian perut ini, lalu kita penuhi dengan makanan dan minuman haram, baik haram karena zatnya, maupun haram dalam cara meraihnya," kata dia.

Oleh sebab itu, dengan semangat Ramadan, ia mengajak muslim membulatkan tekad untuk berjihad menghadapi segala tantangan dan rintangan, yang mungkin dapat menjebak kita lagi dalam lumpur dosa dan kemaksiatan.

“Idulfitri, sekali lagi saya nyatakan adalah hari pelantikan muslim karena lulus dari pelbagai ujian selama Ramadan. Namun demikian mesti disadari bahwa ujian tersebut bukan yang terakhir," kata dia.

“Sebab masih terdapat ujian-ujian lain yang tengah menanti kita. Terang saja, ujian tersebut dalam bentuk dan rona yang berbeda, walaupun substansinya sama. Yakni, memelihara kesucian," lanjut dia.

Baca juga artikel terkait IDUL FITRI 2023

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz