Menuju konten utama

Kerusuhan Bhayangkara vs Persib Mimpi Buruk Dunia Sepakbola

Pemain asing Persib, Carlton Cole mengaku baru kali ini melihat anarkisme penonton yang saling baku hantam di tribun timur stadion hingga memprotes langsung wasit.

Kerusuhan Bhayangkara vs Persib Mimpi Buruk Dunia Sepakbola
Pelatih Persib, Djajang Nurdjaman (kedua kanan) menyaksikan pesepakbola Persib, Michael Essien (kedua kiri) saat mengikuti latihan rutin di Lapangan Lodaya, Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/3). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

tirto.id - Insiden kerusuhan sepakbbola terjadi pada Minggu (4/6/2017) dalam laga kandang Bhayangkara FC melawan Persib di Stadion Patriot Chadrabaga Kota Bekasi. Kejadian ini menurut kesaksian striker Persib Bandung asal Inggris, Carlton Cole sebagai mimpi buruk dunia persepakbolaan.

"Kejadian ini mimpi buruk untuk persepakbolaan. Saya menyaksikan aksi anarkisme yang luar biasa malam ini," kata Cole usai pertandingan, seperti dikutip dari Antara.

Cole mengaku baru kali ini melihat anarkisme penonton yang saling baku hantam di tribun timur stadion hingga meringsek masuk ke dalam lapangan untuk memprotes langsung wasit dan pemain Persib di menit ke 83 pertandingan.

"Saya juga melihat ada penonton yang menyalakan flare hingga melempar pemain dengan botol plastik dan sampah," katanya.

Menurut Cole, aksi kekerasan para penonton itu tidak selayaknya ditunjukan di muka umum hingga menganggu jalannya permainan.

Cole menganggap insiden yang menimbulkan puluhan korban luka itu sebagai bentuk ketidakdewasaan penonton dalam menerima hasil pertandingan.

"Kondisi seperti ini sangat jauh berbeda dengan suporter internasional yang sudah dewasa dalam menyikapi hasil pertandingan," katanya menjelaskan.

Sebagai informasi, kerusuhan bermula saat Bhayangkara FC menciptakan gol kedua pertandingan di menit ke 81 yang membuat oknum Bobotoh kecewa dengan kepemimpinan wasit dan bek belakang Persib. Akibatnya, para oknum Bobotoh itu pun meringsek masuk ke dalam lapangan dan melempar flair serta botol plastik.

Keributan semakin menjadi-jadi saat Bharamania suporter Bhayangkara ikut kesal dengan ulah provokator kerusuhan dengan menangkap para oknum di tribun timur.

Situasi itu memaksa wasit Yeni Krisdianto menyetop sementara jalannya pertandingan selama lebih dari 10 menit hingga situasi berhasil ditenangkan aparat berseragam polisi.

Akibat kejadian itu, tim berjuluk Maung Bandung itu terancam tiga pelanggaran sekaligus yakni menyalahkan flare, pelemparan botol plastik ke dalam lapangan serta suporter yang menerobos masuk ke dalam lapangan dengan besaran denda masing-masing berkisar Rp10 juta.

Setelah situasi dipastikan kondusif, wasit kembali melanjutkan laga Liga 1 Musim 2017 itu yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Bhayangkara FC.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 2017 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Olahraga
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari