tirto.id - Keramik Cina Kuno peninggalan dinasti Song, Yuan, Ming dan Qing kini dapat dinikmati di Galeri Seni Satrya Kota Denpasar, Provinsi Bali. Keberadaan galeri itu sebagai upaya mendukung kemajuan pariwisata sekaligus bukti sejarah hubungan Indonesia dan Cina pada masa lalu hingga kini.
"Keramik Cina kuno yang berasal dari abad ke IX-XVIII memiliki ragam bentuk, desain, lukisan, pahatan simbol alam dan gambar para dewa yang menjaga alam dengan pesan-pesannya yang unik dan misterius," kata pemilik galeri Ida Bagus Mayun di Denpasar, Kamis, (14/4/2016).
Menurut Mayun, keramik Cina itu dulunya banyak disimpan di kerajaan-kerajaan termasuk Mataram kuno, selanjutnya beberapa tokoh Indonesia seperti mendiang Soekarno, Adam Malik, dan Joop Ave banyak memiliki keramik Cina, demikian juga para tokoh kaya Indonesia keturunan Cina hingga kini banyak yang tertarik mengoleksinya.
"Awalnya sejak masih muda kami iseng-iseng sekedar mengisi hobi untuk mencari atau membeli keramik Cina kuno untuk koleksi pribadi, karena keramik yang memiliki daya tarik dan nilai-nilai budaya serta spiritual yang sangat tinggi sangat mudah dipajang dan tidak menggunakan banyak ruangan," ujar Mayun.
Belum lama ini Mayun dikunjungi keponakannya, Bagus Alit Wiratmaja, mantan Direksi dan Kepala Biro Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Bali serta Komisaris Radio Republik Indonesia (RRI). Setelah berbincang bincang sebentar akhirnya muncul gagasan untuk membuat galeri keramik dari koleksi pribadi dengan memanfaatkan dua ruangan di rumah tinggal Jalan Veteran 65 Denpasar.
"Galeri Keramik ini akhirnya tercium media dan mempublikasikannya, sehingga Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra berkenan akan meresmikan Sabtu (16/4/2016). Acara peresmian juga rencananya akan dihadiri Konsulat Jenderal Cina untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat di Denpasar Hu Yinquan," ujarnya.
Alit Wiratmaja menyatakan, galeri keramik milik pamannya itu bernama Galeri Seni Satrya yang sebagian besar isinya beraneka macam keramik dan ada juga beberapa barang barang peninggalan Cina yang lainnya.
"Diharapkan kreativitas paman Mayun dengan hobinya mengoleksi keramik dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi para 'sameton' (saudara) Bali sekaligus sumbangan berharga bagi Kota Denpasar dalam menyemarakkan kegiatan budaya di Denpasar," katanya.
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora