tirto.id - Untuk menghindari keterlambatan karena kendala transportasi, siswa peserta Ujian Nasional (UN) Kepulauan Riau, menginap di sekolah selama UN berlangsung. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Arifin Nasir,pihak sekolah menyiapkan semacam rumah untuk siswa.
"Kalau di pulau, rata-rata sekolah menyiapkan rumah tumpangan. Supaya jangan ada yang terlambat mereka siapkan semacam rumah," kata Arifin, seperti diberitakan Antara, Senin (10/4/2017).
Arifin memastikan tidak ada biaya tambahan bagi siswa yang menumpang di sekolah, sekitar sekolah, maupun asrama selama UN.
"Tidak ada bayar lagi, gratis. Selama ini juga begitu," kata Arifin disela-sela meninjau pelaksanaan UN di Pulau Belakangpadang.
Antisipasi itu diperlukan agar tidak ada kendala dalam transportasi siswa, terlebih, banyak siswa yang bersekolah dari pulau lain di sekitar sekolah. Mereka yang menginap rata-rata tinggal di pulau-pulau penyangga Kota Batam, Kepulauan Riau.
Selain harus menginap di sekolah, seluruh peserta UN di pulau masih menjalankan UN berbasis kertas dan pensil. Hal ini, menurut Arifin disebabkan minimnya sarana dan prasarana UN berbasis komputer, termasuk jaringan listrik dan ketersediaan internet.
"Kalau di pulau tidak dapat dipaksakan UNBK, jaringan internet dan listrik masih standar. Kami khawatir kalau UNBK dipaksakan, maka akan terjadi kendala signifikan," kata dia.
Meski begitu, Arifin menilai pelaksanaan UN hari pertama di pulau penyangga maupun pulau utama relatif berjalan dengan baik, tanpa kendala berarti. Ia menambahkan, pihaknya sudah meminta kepada Gubernur Nurdin Basirun untuk meningkatkan sarana prasarana pendidikan sekolah di pulau.
"Hari ini saya meninjau dua sekolah di pulau, SMA dan MAn, dua-duanya lancar, Alhamdulillah," kata dia.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra