tirto.id - Satu dari sejumlah masalah yang kerap dijumpai pada anak bayi adalah kelainan hidrokel, satu keadaan yang mana skrotum (kantong testis) terisi cairan dan menyebabkan pembengkakan pada area tersebut.
Hidrokel lebih sering terjadi pada bayi laki-laki yang baru lahir dengan persentasi 10 persen, sedangkan pada pria dewasa hanya 1 persen, seperti dilansir Cleveland Clinic.
Hidrokel sering terjadi pada bayi laki-laki yang baru lahir. Sebelum lahir, testis terbentuk di dalam perut, tepatnya di dekat ginjal. Pada saat kelahiran, testis turun dari posisinya di dalam perut ke skrotum melalui terowongan otot yang disebut inguinal canal.
Jika testis turun ke skrotum, kanal tersebut kembali membuka, maka cairan dari perut dapat masuk ke skrotum dan menimbulkan pembengkakan. Selain itu, peradangan di area skrotum juga membuat cairan dari perut masuk ke skrotum dan terjadilah hidrokel.
Sebagaimana dilansir Mayoclinic,diagnosa hidrokel dapat dilakukan sedini mungkin dengan pengecekan secara fisik.
Mengecek keras atau tidaknya pembengkakan di skrotum dengan cara menekan bagian perut dan skrotum. Arahkan cahaya pada skrotum. Jika terdapat cairan bening atau kantong kosong yang melingkupi testis, maka diagnosa awal, seseorang tersebut mengidap hidrokel.
Setelah tes fisik dilakukan, biasanya dokter akan melakukan tes darah atau urin untuk mencari tahu apakah terdapat infeksi, seperti epidimitis, yaitu pembengkakan testis yang menyebabkan rasa sakit.
Hidrokel dapat juga disebabkan oleh, penyumbatan pada korda spermatika, infeksi skrotum atau testis, dan efek dari operasi hernia.
Atau dokter akan melakukan diagnosa lanjutan jika kemungkinan ada hernia, tumor testi, dan penyebab lainnya yang menyebabkan pembengkakan skrotum.
Hidrokel sebenarnya bukanlah masalah serius, dan biasanya hilang dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan sendirinya. Namun, terkadang hidrokel dapat menghambat penderitanya karena pembengkakan yang terjadi di area skrotum, seperti keberatan.
Yang perlu diperhatikan adalah, seperti dikutip WebMD, hidrokel tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri dan bukan penyakit serius. Pada bayi yang baru lahir, hidrokel akan menghilang dengan sendirinya sebelum bayi berusia 1 tahun dan pada anak laki-laki atau laki-laki dewasa hidrokel akan menghilang lebih cepat.
Namun, jika dirasa mengganggu, atau menimbulkan rasa nyeri atau sakit, maka disarankan untuk segera menghubungi dokter agar penanganan medis bisa secepatnya dilakukan. Operasi yang dilakukan untuk menghilangkan hidrokel adalah hidrokelektomi.
Operasi tersebut melibatkan pembedahan di area bawah perut atau bagian skrotum, kemudian air dalam skrotum tersebut dikeluarkan dan sayatan ditutup kembali. Selama proses pemulihan, pastikan area genital bersih dan kering. Kontrol rutin usai operasi juga diperlukan agar kesehatan area genital tetap terjaga.
Editor: Yulaika Ramadhani