Menuju konten utama

Kenali Ruam Popok pada Bayi, Penyebab dan Pencegahannya

Ruam popok terjadi karena kulit bayi yang sensitif terhadap kondisi lembab.

Kenali Ruam Popok pada Bayi, Penyebab dan Pencegahannya
Ilustrasi tangis bayi. FOTO/REUTERS

tirto.id - Bayi memiliki kondisi tubuh yang sepenuhnya belum stabil. Pada tubuh bayi masalah akan kerap terjadi, salah satunya adalah ruam popok atau dalam istilah medis disebut dermatitis seboroik.

Ruam popok ditandai dengan kondisi kemerahan pada kulit bayi terutama di bagian bawah area pinggang ke bawah. Ruam popok pada bayi dikaitkan dengan pemakaian popok yang basah atau jarang diganti. Ditambah dengan sensitivitas kulit hingga lecet yang dimiliki oleh bayi.

Meskipun tidak begitu berbahaya ruam bisa membuat bayi gelisah dan merasa tidak nyaman bergerak.

Gejala Ruam Popok

Mayo clinic memberikan pejelasan mengenai tanda-tanda mengenali ruam pokok ini. Ruam popok ditandai dengan kulit merah yang terlihat lembut di daerah pantat, paha dan alat kelamin.

Tingkah bayi yang tidak seperti biasanya. Bayi yang banyak bergerak dan terlihat tidak nyaman dalam memakai popok bisa menjadi gejala munculnya ruam popok. Hal ini terjadi terutama saat mengganti popok.

Lalu, bayi yang mengalami ruam popok sering berkeringat atau menangis ketika area popok dicuci atau disentuh.

Penyebab Ruam Popok

Dilansir dari Webmd Ruam popok kerap terjadi karena sering membiarkan popok basah dan kotor terlalu lama. Kebersihan popok sangat perlu diperhatikan karena hal itu akan melindungi bayi dari kuman.

“Gesekan dari rekatan popok juga bisa menyebabkan ruam pada bayi. Pakaian atau popok yang menggesek-gesek kulit bisa membuat kulit bayi memerah dan membentuk ruam,” tulis Webmd.

Penyebab ruam juga bisa karena infeksi bakteri atau ragi (jamur). Area yang ditutupi oleh popok seperti pantat, paha dan alat kelamin sangat rentan pada bakteri. Karena hangat dan lembab, membuat area itu menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.

Ruam-ruam ini dapat ditemukan di dalam lipatan kulit, dan mungkin ada bintik-bintik merah yang tersebar di sekitar lipatan.

Lalu, makanan yang baru si bayi kenali. Saat bayi mulai makan makanan padat, isi tinja mereka berubah. Ini meningkatkan kemungkinan ruam popok.

Pencegahan Ruam Popok

Satu-satunya pencegahan ruam popok yang bisa dilakukan orang tua adalah menjaga area bagian bawah bayi tetap terjaga dan bersih. Beberapa langkah perlu dilakukan seperti mengganti popok sesering mungkin.

Jika hendak mengganti popok, bilas pantat bayi dengan air hangat. Lalu keringkan dengan kain lap yang lembut, bola kapas atau tisu bayi yang aman dan halus.

“Jangan gunakan tisu dengan alkohol atau wewangian. Jika Anda ingin menggunakan sabun, pilih jenis yang ringan dan bebas pewangi,” tulis Mayo clinic

Gunakan beberapa gerakan seperti tepuk kulit bayi dengan lembut menggunakan handuk bersih atau biarkan kering. Jangan gosok pantat bayi karena dapat mengiritasi kulit.

Infografik SC Ruam Popok Pada Bayi

Infografik SC Ruam Popok Pada Bayi. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait BAYI atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Febriansyah
Editor: Agung DH