Menuju konten utama

Kenali Fibroid, Penyakit yang Buat Perempuan Susah Hamil

Fibroid adalah pertumbuhan abnormal yang berkembang di dalam rahim wanita yang membuat perempuan susah hamil.

Kenali Fibroid, Penyakit yang Buat Perempuan Susah Hamil
dokter spesialis kandungan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (usg) seorang ibu hamil di ruang laboratorium di bandar lampung, lampung, selasa (14/6). pada tahun ini pemerintah pusat melalui program keluarga harapan (pkh) 2016 memberikan tunjangan dana sebesar rp1,2 juta untuk ibu hamil dan mereka yang mempunyai balita dengan rincian dana akan diterima setahun sebanyak empat kali pencairan.antara foto/tommy saputra/aww/16.

tirto.id - Perempuan masih rentan dengan penyakit fibroid. National Institutes of Health(NIH) menyatakan pada usia 50 tahun, 70 persen kulit putih dan 80 persen orang Afrika-Amerika memiliki fibroid. Dalam banyak kasus, fibroid diyakini tidak menyebabkan gejala tertentu, dan dalam kasus-kasus seperti itu kebanyakan perempuan mungkin tidak menyadarinya. Padahal, penyakit ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perempuan susah hamil.

Oleh karena itu, penting kiranya kita mengenali apa itu fibroid, terkait penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Apa itu Fibroid?

Dilansir dari Healthline, fibroid adalah pertumbuhan abnormal yang berkembang di dalam rahim wanita yang membuat perempuan susah hamil. Kadang-kadang tumor ini menjadi cukup besar dan menyebabkan sakit perut yang parah dan menstruasi yang berat.

Dalam kasus lain, mereka tidak menimbulkan tanda atau gejala sama sekali. Pertumbuhannya biasanya jinak, atau non-kanker. Fibroid juga dikenal dengan nama-nama leiomioma, mioma, mioma uterus, fibromas.

Penyebab Fibroid

Masih dari sumber yang sama, tidak jelas mengapa fibroid berkembang, tetapi beberapa faktor dapat memengaruhi pembentukannya. Berikut ini beberapa faktor penyebab fibroid:

  • Hormon
Estrogen dan progesteron adalah hormon yang diproduksi oleh ovarium. Hal tersebut menyebabkan lapisan rahim untuk beregenerasi selama setiap siklus menstruasi dan dapat merangsang pertumbuhan fibroid.

  • Riwayat Keluarga
Fibroid dapat diturunkan melalui hubungan keluarga atau genetik. Jika ibu, saudara perempuan, atau nenek kita memiliki riwayat kondisi ini, ada kemungkinan kita juga bisa mengalami hal yang sama.

  • Kehamilan
Kehamilan meningkatkan produksi estrogen dan progesteron dalam tubuh. Sementara, fibroid dapat berkembang pesat saat hamil.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang perempuan terkena fibroid adalah sebagai berikut:

  • Usia 30 tahun atau lebih
  • Afrika-Amerika
  • Berat badan berlebih (obesitas)

infografik sc fibroid

infografik sc fibroid. (tirto.id/Fuad)

Gejala Fibroid

Gejala fibroid tergantung pada jumlah tumor yang dimiliki serta lokasi dan ukurannya. Misalnya, fibroid submukosa dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat dan kesulitan hamil.

Jika tumornya sangat kecil atau saat akan mengalami menopause, dapat kemungkinan tidak ada gejala apa pun. Fibroid dapat menyusut selama dan setelah menopause. Hal tersebut karena perempuan yang mengalami menopause mengalami penurunan kadar estrogen dan progesteron, hormon yang menstimulasi pertumbuhan fibroid.

Gejala fibroid yang mungkin bisa terdeteksi ialah sebagai berikut:

  • Perdarahan hebat di antara atau selama menstruasi yang meliputi pembekuan darah
  • Nyeri di panggul atau punggung bagian bawah
  • Peningkatan kram menstruasi
  • Sering buang air kecil
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Menstruasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya
  • Tekanan di perut bagian bawah
  • Pembengkakan atau pembesaran perut
Cara Mengobati Fibroid

Masih dari laman yang sama, rencana pengobatan bisa dilakukan berdasarkan usia, ukuran fibroid, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Kita mungkin bisa menerima kombinasi perawatan. Seperti pengobatan rumahan dan pengobatan secara alami.

Pengobatan rumah dan perawatan herbal tertentu dapat memiliki efek positif pada fibroid, termasuk:

  • Akupunktur
  • Yoga
  • Pijat
  • Gui Zhi Fu Ling Tang (GFLT), formula obat tradisional Cina
  • Kompres panas untuk kram perut (hindari panas jika Anda mengalami pendarahan berat)
  • Perubahan pola makan
  • Mengelola stres
  • Menurunkan berat badan
Obat untuk mengatur kadar hormon Anda mungkin diresepkan untuk mengecilkan fibroid adalah:

  • Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis, seperti leuprolide (Lupron), akan menyebabkan kadar estrogen dan progesteron Anda menurun. Ini pada akhirnya akan menghentikan menstruasi dan mengecilkan fibroid.
Opsi untuk obat lain yang dapat membantu mengontrol perdarahan dan nyeri, tetapi tidak akan mengecilkan atau menghilangkan fibroid, termasuk:

  • Sebuah alat intrauterine (IUD) yang melepaskan hormon progestin
  • Obat penghilang rasa sakit anti-inflamasi over-the-counter (OTC), seperti ibuprofen (Advil)
  • Pil KB
Kemudian, langkah penyembuhan lainnya adalah pembedahan. Beberapa metode pembedahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Miomektomi. Dilakukan dengan cara membuat sayatan besar di perut untuk mengakses uterus dan mengangkat fibroid.
  • Pembedahan juga dapat dilakukan secara laparoskopi, menggunakan beberapa sayatan kecil di mana alat bedah dan kamera dimasukkan.
  • USG. Anda berbaring di dalam mesin MRI khusus yang memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan bagian dalam rahim Anda. Gelombang suara berenergi tinggi dan frekuensi tinggi diarahkan ke fibroid untuk mengaburkan, atau menghancurkannya.
  • Myolysis yaitu prosedur mengecilkan fibroid menggunakan arus listrik atau laser.
  • Scryomyolysis yaitu prosedur membekukan fibroid.
  • Endometrial ablation, memasukkan alat khusus ke rahim untuk menghancurkan lapisan uterus menggunakan panas, arus listrik, atau air panas.
  • Embolisasi arteri uterina. Dalam prosedur ini, partikel kecil disuntikkan ke rahim untuk memotong suplai darah fibroid.
Langkah pengobatan tergantung pada ukuran dan lokasi fibroid. Fibroid mungkin tidak memerlukan pengobatan jika mereka berukuran kecil atau tidak menimbulkan gejala yang berarti.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Editor: Yulaika Ramadhani