Menuju konten utama

Kemensos Terapkan EDC Offline untuk Suplai Bantuan ke Perbatasan

Khofifah mengatakan, mesin EDC offline akan membantu menyalurkan bantuan ke daerah-daerah tanpa akses internet.

Kemensos Terapkan EDC Offline untuk Suplai Bantuan ke Perbatasan
Khofifah Indar Parawansa. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kementerian Sosial bersama bank negara menerapkan mesin Electronik Data Capture (EDC) offline untuk daerah-daerah yang tidak terakses internet. Mesin ini akan mempermudah pembagian bantuan untuk masyarakat di daerah yang tidak terpantau jaringan.

"Banyak secara topografi wilayah Indonesia [yang merupakan] daerah-daerah remote, daerah-daerah tertinggal perbatasan yang tidak mudah diakses ketika mengalami blank spot. Nah daerah-daerah blank spot area itu akan bisa dilayani melalui EDC offline yang kita luncurkan," kata Khofifah di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (22/10/2017).

Khofifah menjelaskan, penerapan konsep EDC offline dilakukan berawal dari evaluasi Kementerian Sosial dalam pemberian bantuan. Kemensos menemukan indikasi bantuan tidak tepat jumlah seperti dana yang tidak tepat waktu. Mereka pun melihat ada sejumlah bantuan yang tidak sesuai seperti bantuan berupa beras jelek.

Hal itu membuat Presiden Jokowi meminta Kemensos untuk melakukan inovasi teknologi bantuan secara nontunai. Penerapan EDC offline dilakukan dalam rangka membantu pemantauan di daerah tanpa jaringan karena di beberapa daerah ada yang kesulitan mencari jaringan internet untuk bertransaksi.

Proses pencairan dengan menggunakan EDC offline tak hanya menggunakan kartu keluarga sejahtera. Para penerima bantuan juga harus membawa e-KTP mereka serta menggunakan sidik jari saat mengambil bantuan. Mesin EDC offline tersebut akan memuat data tiap peserta penerima bantuan per tim pendamping sehingga tidak mungkin ada salah penerima bantuan.

Menurut Khofifah, kemunculan sistem ini akan membantu penyebaran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh penjuru Indonesia. Saat ini, Kemensos baru bisa menyebarkan bantuan kepada 6 juta keluarga per tahun. Kini, setiap keluarga akan mendapat uang sekitar Rp 1,8 juta yang dibagi dalam 4 termin tiap tahun.

Saat ini, kata Khofifah, Kemensos lewat PNRI sudah menyediakan sekitar 11,4 juta kartu untuk program PKH. Khofifah tidak merinci berapa banyak alat EDC offline yang akan dibagikan kepada petugas pendamping dalam pelaksanaan teknis. Namun, ia memastikan ada penambahan sekitar 4 juta penerima manfaat PKH di akhir tahun.

"Insyaallah per satu November dilakukan personifikasi sampai tgl 20 November dan bulan Desember kita distribusikan ke seluruh Indonesia dari tambahan 4 juta itu yang masuk sebagai perluasan di Jawa timur sekitar 528.000," kata Khofifah.

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN SOSIAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dipna Videlia Putsanra