tirto.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) undang Koko Ardiansyah yang viral karena pengakuannya sebagai Paskibra, ke kantor Kemenpora, Sabtu (17/8/2019) besok, untuk mengikuti upacara 17 Agustus.
Hal itu dikemukakan oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh. Saat ini Koko sudah berada dalam perjalanan dari Labuhan Batu menuju Jakarta.
"Sebagai proses apresiasi Kemenpora mengundang yang bersangkutan untuk mengikuti upacara di Kantor Kemenpora besok. Sekarang sedang di perjalanan. Semoga tidak apa-apa. Kami sepakat untuk menjaga kondisi psikis si anak, terutama karena pemberitaan," kata Asrorun saat ditemui Tirto di Kantor Kemenpora, Jumat (16/8/2019).
Koko juga merupakan siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara yang sebelumnya viral di media sosial. Dalam unggahan di akun media sosialnya, Koko yang sebenarnya anggota cadangan tim Paskibraka tingkat kabupaten.
Menurut dia, ada pergantian mendadak posisinya oleh putra Plt Bupati Labuhan Batu sebagai petugas upacara peringatan kemerdekaan.
Setelah unggahannya viral, Koko lantas mengklarifikasi kalau pengakuannya itu rupanya cuma miskomunikasi.
Ia baru mengetahuinya, putra Plt Bupati Labuhan Batu yang menggantikannya sebagai cadangan Paskibraka merupakan telah lolos seleksi tingkat provinsi, sehingga berhak mendapat posisi tersebut.
"Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya di situ hanya sebagai cadangan. Kemarin itu saya sudah tahu bahwa ada yang dikirim ke provinsi, dua orang [termasuk putra Plt bupati] putra. Yang lulus hanya satu orang, jadi satu orang lagi balik ke kabupaten untuk bertugas di kabupatten [menggantikan saya],” jelas Koko
Klarifikasi ini kemudian juga dibenarkan oleh Asrorun Niam, yang mengaku sudah sempat pula berkomunikasi dengan Koko.
"Kemenpora melakukan investigasi dan penyelidikan khusus dua hari terakhir. Bahkan Kemenpora kontak yang bersangkutan, Plt Bupati Labuhan Batu, sampai Kepala Dinas. Itu posisinya yang bersangkutan [Koko] ternyata belum sempat ikut pendidikan dan pelatihan. Secara teknis tidak bergabung dan berhak digantikan peserta lain dari seleksi tingkat provinsi. Kebetuan peserta lain itu memang putra dari Plt Bupati," ujar Asrorun.
Kendati demikian, Asrorun tidak menyalahkan Koko. Justru dia dan Kemenpora ingin membebaskan Koko dari gangguan psikis yang muncul akibat pemberitaan media yang berlebihan.
"Kami undang sebagai hiburan juga buat dia. Untuk melepaskan diri dari tekanan psikis. Supaya dia termotivasi kembali," kata dia.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Zakki Amali