tirto.id - Kementerian Perindustrian menyalurkan sejumlah bantuan logistik untuk para warga terdampak gempa dan tsunami di Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kota Palu.
“Sebelumnya, kami mengucapkan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban. Mari kita berdoa untuk para korban yang meninggal dunia, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Yang mengalami luka-luka bisa cepat sembuh dan kembali sehat seperti sediakala,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sambil memimpin untuk membaca Alfatihah di Palu, dalam rilis yang diterima Tirto pada Minggu (7/10/2018).
Menperin menyampaikan, sesuai amanat Presiden Joko Widodo, pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar penanganan musibah ini bisa cepat selesai dan tepat sasaran.
“Oleh karena itu, kami segera berupaya untuk memulihkan kehidupan masyarakat. Semoga bantuan yang kami salurkan ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana,” paparnya.
Pada Jumat (5/10/2018) siang, Kemenperin memberangkatkan sebanyak sembilan truk yang membawa 6.225 paket logistik dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Perjalanan darat ditempuh selama 30 jam untuk sampai ke Palu.
Bantuan itu merupakan hasil dana sumbangan yang terkumpul sebanyak Rp1,5 miliar, berasal dari Kemenperin dan para pelaku industri, yang telah dibelanjakan sesuai kebutuhan para korban. Barang-barang itu, di antaranya air minum kemasan, pakaian, mi instan, susu formula, makanan ringan, sereal, kopi, makanan bayi, popok, alat keperluan mandi, terpal, tenda, sarung, pembalut, beras, minyak, telur, genset, dan mini solar kit.
Logistik tersebut diserahkan langsung oleh Menperin kepada Kepala Dinas (Kadis) Provinsi Sulawesi Tengah (mewakili wilayah Palu), Kadis Kab Sigi,dan Kadis Kab. Donggala untuk didistribusikan langsung kepada para pengungsi dan warga yang menjadi korban akibat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter (SR) dan tsunami, pada Jumat (28/9/2018) pekan lalu.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tercatat hingga Minggu (7/10/2018), jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 1.763 orang, terdiri dari 1.519 orang di Palu, 159 orang di Donggala, 69 orang di Sigi, 15 orang di Parigi Moutong, dan satu orang di Pasangkayu. Sebanyak 1.755 jenazah sudah dimakamkan.
BNPB juga mencatat, sebanyak 2.632 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit di Kota Palu dan di luar Palu. Sementara itu, korban hilang mencapai 265 orang. Hingga kini, proses evakuasi dan pencarian korban pasca-gempa dan tsunami di Sulteng masih terus dilakukan.
Sedangkan, jumlah pengungsi mencapai 70.821 jiwa yang tersebar di 141 titik, seperti di Lapangan Vatulemo, Bundaran Biromaro dan Mako Sabhara Poboya.
BNPB memperkirakan, nilai kerugian dan kerusakan akibat gempa dan tsunami di Sulteng lebih dari Rp10 triliun.
Editor: Yandri Daniel Damaledo