tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp281 triliun hingga semester I-2022. Jumlah ini meningkat 35,8 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya tercatat Rp207 triliun.
"Target kita Rp481 triliun dalam Perpres 98/2022, semester I sudah tercapai Rp281 triliun," kata Direktur Jenderal Anggaran, Isa Rachmatawarta dalam Media Briefing Capaian PNBP Semester I, di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Isa merinci penerimaan PNBP tersebut berasal dari Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp114,6 triliun. SDA tersebut berasal dari minyak dan gas (migas) sebesar 74,6 triliun dan non migas Rp40 triliun.
"Untuk pendapatan SDA ini memang merupakan komponen terbesar dari PNBP dan yang paling signifikan sekaligus juga paling fluktuatif," katanya.
Selain SDA, pendapatan PNBP sepanjang Januari-Juni ini juga didukung oleh Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) mencapai Rp35,5 triliun. Pendapatan KND ini meningkat 122,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp15,9 triliun.
"Untuk kekayaan negara yang dipisahkan ini dividen dari BUMN sudah terkumpul Rp35,5 triliun," ujarnya.
Kemudian untuk pendapatan PNBP lainnya tercatat Rp85,1 triliun atau meningkat 19,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan berasal dari BLU hanya Rp45,8 triliun, atau turun 24 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Ini satu-satunya kelompok PNPB yang mengalami penurunan. Karena ini dampak dari sawit dan turunannya sempat dilarang untuk ekspor dan itu tentu berdampak pada penerimaan BLU kelapa sawit,” pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang