Menuju konten utama

Kemenkes Sebut Tak Ada Lagi Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Kemenkes, pasokan vaksin AstraZeneca di Indonesia memang sudah habis.

Kemenkes Sebut Tak Ada Lagi Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Petugas kesehatan mengambil vaksin COVID-19 AstraZeneca sebelum disuntikkan di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

tirto.id - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyebut bahwa kini sudah tidak ada lagi pasokan vaksin COVID-19 merek AstraZeneca di Tanah Air.

"Saat ini, sudah tidak ada vaksin AstraZeneca di Indonesia," ucapnya melalui pesan singkat, Rabu (8/5/2024).

Menurut Nadia, pasokan vaksin AstraZeneca di Indonesia memang sudah habis. Kalaupun masih ada stok, vaksin AstraZeneca itu sudah kedaluwarsa.

"[Stok vaksin merek AstraZeneca] sudah habis dan kalau ada, sudah expired," tutur Nadia.

Diberitakan sebelumnya, perusahaan produsen vaksin, AstraZeneca, mulai menarik vaksin COVID-19 produksinya di seluruh dunia lantaran banyak vaksin merek lain yang juga menyasar varian COVID-19.

Pengumuman penarikan ini dilakukan usai AstraZeneca mencabut izin edar vaksin COVID-19 di Uni Eropa secara sukarela. Pada 7 Mei 2024, Badan Obat Eropa mengeluarkan pemberitahuan bahwa vaksin COVID-19 merek AstraZeneca tak lagi diizinkan untuk digunakan.

"Menurut perkiraan independen, lebih dari 6,5 juta nyawa terselamatkan pada tahun pertama penggunaan saja dan lebih dari 3 miliar dosis telah dipasok secara global,” tulis pernyataan AstraZeneca, dikutip dari The Guardian.

Menurut pemberitaan The Guardian, banyak negara yang telah menghentikan pasokan vaksin AstraZeneca. Vaksin ini bahkan telah berhenti digunakan di Australia sejak Maret 2023. Alasannya, banyak merek vaksin COVID-19 lain yang juga digunakan.

Vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca telah berganti nama menjadi Vaxzevria sejak 2021. Vaksin ini diperuntukkan bagi mereka yang berusia lebih dari 18 tahun.

Vaksin ini dipakai oleh sejumlah negara sebagai vaksin booster COVID-19. Per pasien disuntik vaksin tersebut sebanyak dua kali, dengan selang waktu tiga bulan per suntikan.

Reuters juga turut mewartakan hal yang sama terkait penarikan vaksin AstraZeneca.

Dengan beragamnya varian vaksin COVID-19 yang telah dikembangkan, terdapat surplus vaksin-vaksin terbaru yang tersedia,” tulis AstraZeneca dalam laporannya, dikutip dari Reuters.

Beragamnya vaksin COVID-19 dari merek lain membuat permintaan suplai vaksin AstraZeneca menurun. Usai munculnya pengakuan perusahaan bahwa vaksinnya punya efek samping pembekuan darah yang langka, AstraZeneca lantas membuat permohonan penarikan vaksinnya mulai 5 Maret 2024. Penarikan lalu berlangsung pada 7 Mei 2024.

Usai menurunnya permintaan suplai vaksin COVID-19, AstraZeneca beralih ke produksi vaksin virus pernapasan dan obat obesitas mulai 2023.

Baca juga artikel terkait VAKSIN ASTRAZENECA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi