Menuju konten utama

Kemenkes Catat 35 Persen Kasus HIV Berasal dari Ibu Rumah Tangga

Kemenkes menemukan sebagian besar ibu rumah tangga terkonfirmasi positif HIV karena terpapar dari pasangan yang memiliki perilaku seks berisiko.

Kemenkes Catat 35 Persen Kasus HIV Berasal dari Ibu Rumah Tangga
Petugas medis mengambil sampel darah saat tes HIV AIDS kepada ibu hamil di Puskesmas Semen, Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan 35 persen kasus orang dengan HIV di Indonesia pada 2023 berasal dari ibu rumah tangga. Kemenkes menemukan sekitar 5.100 kasus baru ibu rumah tangga terkena HIV setiap tahunnya.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan angka itu lebih banyak dari kasus HIV pada kelompok lain, seperti suami dari pekerja seksual dan MSM (man sex with man).

“Penyumbang utama penularan HIV terjadi pada perilaku seks berisiko pada kelompok heteroseksual dan homoseksual, dan sebanyak 30 persen kontribusi penularan dari suami ke istri," kata Syahril dalam keterangan resmi yang dikutip pada Rabu (10/5/2023).

Dari jumlah tersebut, sebesar 33 persen ibu rumah tangga terkonfirmasi positif HIV karena terpapar dari pasangan yang memiliki perilaku seks berisiko.

Selain itu, Syahril mengatakan tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga akibat pengetahuan terhadap pencegahan dan dampak penyakit yang rendah.

Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV, kata Syahril, juga berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya. Penularan bisa terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui.

“Saat ini kasus HIV pada anak usia 1-14 tahun mencapai 14.150 kasus. Angka ini setiap tahunnya bertambah sekitar 700-1000 anak dengan HIV,” jelas Syahril.

Secara umum, penularan HIV melalui jalur ibu ke anak menyumbang sebesar 20-45 persen dari sumber penularan HIV lainnya seperti seks, jarum suntik, dan transfusi darah yang tidak aman.

Hal ini berakibat sebanyak 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan kondisi positif HIV. Mereka sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV Positif.

Terkait dengan proses deteksi, Kemenkes mencatat hanya 55 persen ibu hamil yang di tes HIV. Sebagian besar ibu hamil tidak mendapatkan izin suami untuk tes HIV.

Dari jumlah tersebut tercatat 7.153 kasus positif HIV dan 76 persen di antaranya belum mendapatkan pengobatan ARV.

“Ini juga menambah risiko penularan pada bayi,” kata Syahril.

Syahril menilai penularan HIV masih akan terus terjadi. Sebab dari 526.841 orang dengan HIV, baru sekitar 429.215 orang yang sudah terdeteksi atau mengetahui status HIV. Artinya, masih ada 100.000 orang dengan HIV yang belum terdeteksi dan berpotensi menularkan HIV ke orang lain.

“Upaya untuk melakukan skrining pada setiap individu kini menjadi prioritas pemerintah untuk mencapai eliminasi (termasuk pemutusan mata rantai penularan HIV secara vertikal dari ibu ke bayi). Setiap ibu yang terinfeksi, 100 persen harus mendapatkan tatalaksana yang cukup,” kata dia.

Di sisi lain, penyakit sifilis atau raja singa juga dilaporkan meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2022). Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus, dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.

Syahril membeberkan presentase pengobatan pada pasien sifilis masih rendah.

”Pasien ibu hamil dengan sifilis yang diobati hanya berkisar 40 persen pasien. Sisanya, sekitar 60 persen tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan,” imbuhnya.

Syahril mengimbau pasangan yang sudah menikah untuk menghindari seks yang berisiko. Bagi yang belum menikah agar menggunakan pengaman untuk menghindari hal-hal yang dapat beresiko bagi kesehatan dan pertumbuhan mental.

“Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25 persen ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,” kata Syahril.

Baca juga artikel terkait KASUS HIV atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan