tirto.id - Tim gabungan TNI-Polri mengevakuasi empat jasad warga sipil yang menjadi korban pembunuhan kelompok bersenjata di jalur trans Papua Barat. Seluruh korban merupakan pekerja proyek infrastruktur rute Bintuni-Maybrat.
"Tim gabungan TNI-Polri sudah mengevakuasi empat jenazah korban pembantaian KKB dari lokasi kejadian," ujar Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi dikutip dari Antara, Sabtu (1/10/2022).
Berdasarkan laporan tim gabungan, total pekerja jalan trans Papua Barat korban penyerangan kelompok bersenjata berjumlah 14 orang.
"Dari 14 orang pekerja, 9 orang selamat, 4 orang meninggal dunia dibantai secara sadis, dan 1 orang perempuan usia 28 tahun belum diketahui keberadaannya," jelas Adam.
Video terkait dugaan pembunuhan empat warga sipil tersebut sempat beredar di media sosial. Adam memastikan bahwa peristiwa masih dalam satu rangkaian penyerangan yang diduga dilakukan kelompok bersenjata.
"Terkait gambar dan video empat warga sipil korban pembantaian yang sudah tersebar di publik, dapat dipastikan bahwa kejadian itu dalam satu rangkaian penyerangan KKB pada Kamis petang kemarin," ucapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Papua Barat, Yohanis Momot mengatakan pihaknya mendapat perintah dari Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw untuk berangkat ke Teluk Bintuni guna mengikuti proses evakuasi para korban.
"Atas perintah Gubernur Papua Barat, saya langsung ke Bintuni untuk ikut membantu evakuasi para korban. Para korban merupakan pekerja CV Doreri Permai. Pekerjaan jalan itu ditangani oleh Dinas PUPR Papua Barat," jelas Momot.
Berikut identitas 14 pekerja infrastruktur korban serangan kelompok bersenjata:
1. Reva (perempuan/belum ditemukan)
2. Kusnadi (selamat)
3. Remon Ulimpa (selamat)
4. Irson (selamat)
5. Agung (selamat)
6. Muksin Rambe (selamat)
7. Ruslan alias Culang (selamat/terkena tembakan di lengan)
8. Sitinjak (selamat)
9. Om Kumis (selamat)
10. Halim (selamat)
11. Abas (tewas/bos)
12. Yafet (tewas/operator ekskavator)
13. Darmin (tewas/sopir truk)
14. Armin (tewas/sopir truk)
Editor: Fahreza Rizky