Menuju konten utama

Kekerasan Polisi Marak, DPR Tanya Peran Binmas & Sabhara ke Kapolri

Desmond menilai peran Direktorat Binmas dan Direktorat Sabhara agak kurang di tengah banyaknya kekerasan aparat kepolisian ke masyarakat sipil.

Kekerasan Polisi Marak, DPR Tanya Peran Binmas & Sabhara ke Kapolri
RAPAT KONSULTASI BPK DAN DPR Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa, salah satu korban penculikan kopassus. TIRTO/TF Subarkah

tirto.id - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa, mempertanyakan kinerja Direktorat Bina Masyarakat (Binmas) dan Direktorat Samapta Bhayangkara (Sabhara) milik Polri. Keraguan Desmond ini disebabkan banyaknya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap masyarakat sipil dan masih banyaknya kriminalitas di masyarakat.

Hal tersebut ia pertanyakan saat rapat kerja antara Komisi III DPR RI bersama Polri di DPR RI, Kamis (30/1/2020). Dalam rapat tersebut, Kapolri Jenderal Idham Azis memaparkan beberapa kasus yang ditangani dan diklaim telah menyelesaikan kasus-kasus itu, salah satunya kasus kekerasan kepolisian ke korban penggusuran Tamansari, Jawa Barat.

"Ini bicara wajah kepolisian sebenarnya, bagaimana wajah kepolisian di mata masyarakat itu ke depan. Itu lebih mencerminkan civilian police. Dalam hal ini peran Binmas gimana? Peran Sabhara gimana? Peran polisi lalu lintas tuh gimana?" tanya Desmond.

Desmond menilai peran Direktorat Binmas dan Direktorat Sabhara agak kurang di tengahnmasih banyaknya kekerasan aparat kepolisian ke warga masyarakat sipil.

"Dari paparan Kapolri tadi ini kelihatan peran-peran ini agak kurang. Seandainya peran Binmas, peran Sabhara, dan peran lalu lintas ini maksimal, maka kejahatan-kejahatan narkoba, kejahatan-kejahatan yang sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal oleh kepolisian itu tidak muncul," katanya.

Ketua DPP Partai Gerindra itu meminta Idham Azis agar lembaganya meminimalisir kekerasan yang masih kerap dilakukan jajarannya kepada masyarakat sipil. Tak hanya itu saja, kriminalitas yang terjadi di masyarakat juga harus dikurangi dengan memaksimalkan fungsi Binmas dan Sabhara.

"Fokus kami sebagai pimpinan adalah ke depan hal-hal ini tentunya minimal kita bisa meminimkan persoalan-persoalan yang sebenarnya bisa. Misalnya narkoba, bagaimana Sabhara atau Binmas? Atau wajah kepolisian yang lain di tengah masyarakat, di tengah kekerasan-kekerasan yang hari ini kelihatan," katanya.

Apalagi, kekerasan terhadap korban penggusuran Tamansari, Bandung, oleh Polda Jawa Barat sempat dikritik keras oleh Desmond.

Desmond menilai penggunaan kekerasan saat penggusuran mencoreng wajah Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Desmond mengaku sangat marah dengan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

"Ada apa? Persoalannya polisi melindungi siapa? Melindungi pengusaha, pemerintahan dalam rangka penggusuran? Kalau itu wajah polisi rusak gitu loh. Dan saya protes keras ini khususnya kepada Kapolda Jawa Barat, ya Pak Rudi, berengsek itu orang," kata Desmond saat ditemui di DPR RI, Jumat (13/12/2019) lalu.

Baca juga artikel terkait POLRI atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Hukum
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Bayu Septianto