tirto.id - Pemerintah Republik Kazakhstan telah memberlakukan bebas visa bagi warga negara Indonesia yang hendak memasuki wilayah negara tersebut.
“Warga negara Indonesia mulai 30 September 2019 dapat masuk atau keluar dari Kazakhstan tanpa menggunakan visa jika periode tinggal tidak lebih dari 30 hari,” tulis Kedutaan Besar Kazakhstan di Jakarta dalam keterangannya seperti yang dilansir dari Antara.
Ungkapan itu sesuai dengan Resolusi Pemerintah Republik Kazakhstan Nomor 693 yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Askar Mamin pada 18 September 2019 lalu.
Resolusi tersebut merupakan pengganti dari aturan sebelumnya yang tercantum pada pasal 17 Aturan Pemerintah Republik Kazakhstan Nomor 148. Tertanggal 21 Januari 2012
Selain berlaku untuk Indonesia, kebijakan bebas visa Kazakhstan juga diberlakukan bagi sejumlah negara lainnya yang telah tercantum dalam resolusi tersebut antara lain Filipina.
Selain Kazakhstan, berikut adalah daftar negara-negara yang memberlakukan bebas visa bagi WNI:
Asia
- Brunei – Bebas visa 14 hari
- Kamboja – Bebas visa 30 hari
- Hong Kong – Bebas visa 30 hari
- Kyrgyzstan – eVisa / visa on arrival 30 hari mendarat di Bandara Internasional Manas
- India – eVisa 30 hari di 24 bandara dan 3 pelabuhan
- Laos – Bebas visa 30 hari
- Macau – Bebas visa 30 hari
- Malaysia – Bebas visa 90 hari
- Vietnam – Bebas visa 30 hari
- Myanmar – Bebas visa 14 hari
- Nepal – Visa on Arrival 90 hari
- Filipina – Bebas visa 30 hari
- Singapura – Bebas visa 30 hari
- Sri Lanka – Bebas visa 30 hari
- Tajikistan – Visa on Arrival 45 hari
- Thailand – Bebas visa 30 hari
- Turki – eVisa 30 hari
- Timor-Leste – Visa on Arrival 30 hari
- Pakistan – eVisa / Visa on Arrival 90 hari
- Palestina – Bebas visa
- Uzbekistan – Bebas visa 30 hari
- Angola – Visa on Arrival 30 hari
- Jepang – Bebas visa bagi pemegang e-paspor
- Yordania – Visa on Arrival
- Maldives – Visa on Arrival 30 hari
Eropa
- Belarus – Bebas visa 30 hari
- Serbia – Bebas visa 30 hari
Afrika
- Cape Verde Island – Visa on Arrival
- Comoros Island – Visa on Arrival 45 hari
- Djibouti – eVisa
- Gabon – eVisa / Visa on Arrival 90 hari
- Gambia – Bebas visa 90 hari
- Guinea-Bissau – eVisa / Visa on Arrival 90 hari
- Kenya – eVisa 90 hari
- Madagaskar – eVisa / Visa on Arrival 90 hari
- Malawi – Visa on Arrival 30 hari
- Maroko – Bebas visa 90 hari
- Mali – Bebas visa 30 hari
- Mauritania – Visa on Arrival
- Mauritius – Visa on Arrival 60 hari
- Mozambique – Visa on Arrival 30 hari
- Namibia – Bebas visa 30 hari
- Nigeria – Pre-visa on Arrival
- Rwanda – Visa on Arrival 90 hari
- Senegal – Visa on Arrival 30 hari
- Seychelles – Visitor’s Permit 30 hari
- Sierra Leone – Visa on Arrival
- Somalia – Visa on Arrival 30 hari
- Tanzania – eVisa / Visa on Arrival
- Togo – Visa on Arrival 7 hari
- Pantai Gading – eVisa harus mendarat di Bandara Port Bouet
- Uganda – Visa on Arrival / eVisa
- Zimbabwe – eVisa / Visa on Arrival
- Kuba – Tourist Card 30 hari
- Ethiopia – eVisa
- Lesotho – eVisa 14 hari
Oseania
- Fiji – Bebas visa 120 hari
- Marshall Island – Visa on Arrival 90 hari
- Micronesia – Bebas visa 30 hari
- Palau Island – Visa on Arrival 30 hari
- Papua New Guinea – eVisa / Visa on Arrival 60 hari
- Samoa – Visa on Arrival 60 hari
- Tuvalu – Visa on Arrival 30 hari
Carribean
- Barbados – Bebas visa 90 hari
- Dominica – Bebas visa 21 hari
- Haiti – Bebas visa 90 hari
- St. Vincent and the Grenadines – Bebas visa 30 hari
Amerika
- Bolivia – eVisa / Visa on Arrival 90 hari
- Chile – Bebas visa 90 hari
- Kolombia – Bebas visa 90 hari
- Ekuador – Bebas visa 90 hari
- Guyana – Bebas visa 30 hari
- Nikaragua – Visa on Arrival 30 hari
- Suriname – Tourist Card 90 hari
- Brazil – Bebas visa 30 hari
- Peru – Bebas visa 180 hari
- Saint Kitts and Nevis – Bebas visa 90 hari
Kawasan Timur Tengah
- Armenia – eVisa / Visa on Arrival 120 hari
- Azerbaijan – eVisa / Visa on Arrival 30 hari
- Iran – eVisa / Visa on Arrival 30 hari
- Oman – eVisa 30 hari
- Qatar – Bebas visa 30 hari
Penulis: Destri Ananda Prihatini
Editor: Yandri Daniel Damaledo