tirto.id -
Visa adalah alasan utama penyebab keraguan tersebut, selain mahalnya biaya akomodasi dan transportasi. Sebagian besar negara yang menerbitkan visa Schengen mewajibkan bukti keuangan, bukti pembelian tiket, bukti asuransi, serta akomodasi saat mendaftarkan aplikasi visa. Jika permohonan visa ditolak, Anda tentu saja harus merelakan kehilangan biaya pembuatan visa, biaya asuransi, dan tiket pesawat secara cuma-cuma.
Sesungguhnya, Eropa adalah destinasi liburan idaman, bahkan menurut warganya sendiri. Pendapat ini dibuktikan dengan laporan yang dirilis ITB World Travel Trends Report. Perjalanan yang ditempuh oleh para wisatawan Eropa di dalam kawasan Eropa naik 3% pada 2016, lebih tinggi peningkatannya dibandingkan perjalanan ke Asia dan Amerika. Peningkatan paling besar terjadi dalam tujuan perjalanan city trip, dengan persentase peningkatan 15%, disusul event sebesar 6%. Banyaknya pilihan moda transportasi dan dekatnya jarak yang dituju menjadi alasan utama peningkatan tersebut terjadi.
Maka, untuk tetap dapat mengunjungi destinasi favorit ini tanpa terkendala urusan visa, ikuti panduan berikut. Pertama, agar aplikasi visa Schengen lolos, dokumen yang diminta harus dilengkapi. Detail-detail kecil seperti jumlah dan ukuran pas foto, warna latar belakang foto, hingga asuransi perjalanan yang digunakan menjadi hal penting yang harus diperhatikan demi lolosnya aplikasi visa, termasuk saldo minimal tabungan yang harus tersedia ketika melampirkan rekening koran. Situs VFS kedutaan Belanda, misalnya, menerangkan bahwa Anda harus memiliki setidaknya 39 dolar per hari selama berlibur. Artinya, jika berencana berlibur selama 10 hari, maka Anda harus memiliki sekurang-kurangnya 390 dolar dalam rekening.
Salah satu hal yang dapat menunjang diterimanya aplikasi visa Schengen ialah lampiran itinerary atau jadwal perjalanan lengkap. Selain itu, petugas imigrasi biasanya akan menanyakan rencana serta akomodasi Anda selama liburan. Selain detail, itinerary yang dilampirkan harus masuk akal, dengan kata lain: tidak mengada-ada.
Keinginan mengunjungi banyak tempat dengan waktu terbatas sering kali menjadi “jebakan” sehingga itinerary yang dibuat menjadi tidak rasional. Itinerary Anda akan dipertanyakan jika Anda mendarat di Amsterdam, lalu pergi ke Berlin, Swedia, Madrid, Milan, Venesia, Praha, Paris dalam 7 hari, sebelum kembali ke Amsterdam untuk perjalanan pulang. Selain tidak memungkinkan dari segi waktu tempuh, rute yang digunakan cenderung berputar-putar dan tidak efektif dalam kurun waktu relatif singkat. Oleh karena itu, kehati-hatian Anda dituntut saat merancang itinerary.
Namun bukan berarti liburan Anda menjadi terbatas. Beberapa tips dapat Anda gunakan untuk memaksimalkan petualangan liburan dengan waktu singkat yang Anda miliki. Selain memilih destinasi dan rute yang tepat, Anda juga bisa memanfaatkan fitur Penerbangan Multi-City yang kini dapat Anda akses di aplikasi Traveloka.
Penerbangan Multi-City merupakan inovasi fitur terbaru dari Traveloka yang belum ada di Online Travel Agent mana pun. Tak hanya menghemat waktu, fitur penerbangan ini bisa menjadikan liburan Anda semakin hemat biaya dan hemat tenaga. Apa saja manfaatnya?
Hemat Waktu, Hemat Biaya, Beragam Petualangan
Penerbangan Multi-City dapat membantu Anda merancang liburan dengan waktu yang efisien, terutama jika Anda hanya memiliki sedikit waktu. Salah satu itinerary perjalanan di Eropa yang menjadi favorit banyak traveler adalah Amsterdam–Brussel–Munchen–Swiss–Paris selama 7 hari perjalanan. Dari Jakarta, Anda bisa memilih penerbangan menuju Amsterdam dengan berbagai pilihan maskapai dengan transit di Timur Tengah seperti Qatar Airways, Etihad, maupun Emirates.
Banyak wisatawan asal Indonesia yang memilih untuk masuk lewat Belanda karena, menurut kabar yang beredar, Kedutaan Belanda lebih “murah hati” dalam memberikan visa bagi warga negara Indonesia. Di Belanda, Anda bisa mengunjungi desa tradisional Zaanse Schans dan mengarungi kehidupan orang Belanda tempo dulu. Dari Amsterdam, Anda bisa melanjutkan perjalanan untuk melihat kemegahan Grand-Place de Bruxelles di Brussel, Belgia, kemudian bertolak menuju Munchen menggunakan kereta dari Bruxelles Central ke Munchen Central Station. Perjalanan yang memakan waktu lebih-kurang 6 jam.
Destinasi berikutnya adalah Zurich, kemudian Paris, sebelum pulang ke Indonesia. Meski beberapa negara di Eropa dapat dicapai menggunakan kereta atau bus dengan durasi penerbangan yang kurang dari 8 jam, semakin banyak berpindah negara, semakin banyak waktu tersita. Jika Anda memilih penerbangan round-trip yang mengharuskan pulang dari bandara awal, Anda perlu menyediakan 4 jam ekstra hanya untuk kembali ke Amsterdam.
Perjalanan Paris–Amsterdam berdurasi sekitar 4 jam, tetapi Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk naik kereta Eurotrail setidaknya 75 euro atau 1,2 juta rupiah. Dengan memotong perjalanan balik ke bandara asal, otomatis Anda dapat memangkas biaya transportasi tambahan tersebut.
Selain itu, Penerbangan Multi-City dapat mempermudah Anda melakukan booking rute penerbangan ke beberapa destinasi dengan satu transaksi saja. Harga tiket penerbangan searah hampir selalu lebih mahal daripada penerbangan dua arah. Oleh karena itu, fitur Multi-City dapat membuat harga perjalanan Anda lebih ekonomis. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan penerbangan oneway dari Jakarta ke Amsterdam, ditambah perjalanan dari Paris ke Jakarta di bulan September, harga tiket dengan maskapai Qatar Airways atau Emirates untuk dua perjalanan tersebut adalah sekurangnya 20 juta rupiah. Sementara itu, harga tiket dengan perjalanan dua arah maupun multi-city hanya sekitar 10–12 juta rupiah dengan pilihan maskapai Qatar Airways, Etihad, maupun KLM.
Anda bisa menikmati lebih banyak destinasi wisata dengan menghemat waktu perjalanan, salah satunya mengeksplorasi keindahan Benua Eropa yang belum banyak diketahui orang. Anda bisa tinggal dua hari di Zurich, misalnya, lalu berkunjung ke kastil yang menjadi inspirasi logo Disney—Kastil Neuschwanstain—menggunakan kereta ke Fussen, Jerman, dengan perjalanan bus selama 3 jam. Jika Anda berada di Perancis, Anda bisa mampir ke kota-kota cantik di luar Paris seperti istana bersejarah tempat Marie Antoinette tinggal—Istana Versailles—atau bahkan menikmati keindahan kebun anggur Epernay.
Penerbangan multi-city dapat memaksimalkan rencana perjalanan yang Anda inginkan. Jika Anda baru pertama kali ke Eropa, tentu Anda tidak mau kehilangan kesempatan untuk mengunjungi ikon-ikon Eropa yang mendunia dengan rencana perjalanan seperti yang dicontohkan, bukan? Fitur Penerbangan Multi-City dari Traveloka tidak hanya memungkinkan Anda untuk menghemat waktu dan biaya perjalanan, tetapi juga membuat perjalanan lebih berkesan.
Editor: Advertorial