tirto.id - Amerika Serikat kembali diguncang kasus penembakan lagi. Menurut berita hari ini, Kamis, 2 Juni 2022, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah kampus rumah sakit St. Francis Health System, Oklahoma, Amerika Serikat.
Akibat penembakan itu, kata NDTVmelaporkan, menewaskan sedikitnya empat orang. Menurut polisi, tersangka yang menggunakan senapan dan pistol juga tewas dalam serangan.
"Saat ini kami memiliki empat warga sipil yang tewas, kami memiliki satu penembak yang tewas, dan saat ini kami percaya bahwa itu dilakukan sendiri," kata Wakil Kepala Departemen Kepolisian Tulsa Eric Dalgleish.
Sebelumnya, Independent melaporkan, kasus penembakan juga terjadi di Texas. Insiden yang terjadi di sebuah Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas itu turut membunuh 19 orang anak dan dua guru. Lantas apa yang menyebabkan sering terjadi penembakan di Amerika Serikat?
Mengapa Sering Terjadi Penembakan Massal di Amerika?
Mengutip data dari Everytown Research & Policy, penembakan massal adalah puncak gunung es dari krisis kekerasan senjata di Amerika. Lebih dari 99 persen kematian akibat senjata di AS berasal dari kasus penembakan massal.
Setiap penembakan massal tentunya mengirimkan gelombang rasa sakit dan bahaya ke seluruh keluarga, masyarakat dan bangsa. Kekerasan senjata harian juga berkontribusi pada lebih dari 110 kematian senjata setiap harinya di Amerika.
Pada umumnya, penembakan massal terjadi di tempat umum seperti sekolah atau bar, bahkan terjadi di rumah pribadi. Dalam rentang tahun 2009 sampai 2020, sekitar 61 persen penembakan massal terjadi di rumah. Tiga puluh persen terjadi seluruhnya di ruang publik seperti sekolah, mal, atau bar.
Tingkat pembunuhan senjata di AS 25 kali lebih tinggi daripada negara-negara berpenghasilan tinggi. Penyebabnya adalah akese yang lebih mudah untuk mendapatkan senjata. Negara-negara bagian AS memiliki undang-undang senjata yang lebih lemah, sedangkan tingkat kepemilikan senjata lebih tinggi.
Menurut data Pew Research Center, Amandemen Kedua Konstitusi AS membebaskan orang Amerika untuk memanggul senjata. Sekitar sepertiga orang dewasa AS mengatakan, mereka secara pribadi memiliki senjata api.
Dalam sebuah survei yang dilakukan pada Agustus 2019, sekitar 63 persen menjawab alasan mereka memiliki senjata api adalah untuk keselamatan atau perlindungan pribadi. Sedangakn persen memberikan alasan lain, termasuk untuk berburu, rekreasi, olahraga, menjadi bagian dari barang antik atau pusaka keluarga, hingga terkait dengan pekerjaan mereka.
Oleh sebab itu, Presiden Joe Biden ingin mengusulkan pembatasan baru pada akses senjata api dalam upaya mengatasi kekerasan senjata, mulai dari meningkatnya pembunuhan di beberapa kota sampai maraknya kasus penembakan massal.
Editor: Iswara N Raditya