Menuju konten utama

Kasus Corona Belum Reda, Jokowi Mau Warga Patuh Anjuran Pemerintah

Jokowi haruskan warga patuhi anjuran pemerintah karena tahu kasus Covid-19 di Indonesia akan terus bertambah.

Kasus Corona Belum Reda, Jokowi Mau Warga Patuh Anjuran Pemerintah
Warga memakai topeng bergambar Presiden Joko Widodo untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/6/2020). ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengakui pandemi Covid-19 belum akan berakhir dalam waktu dekat. Jokowi pun memahami kalau kasus Covid-19 di Indonesia akan terus bertambah.

"Kita harus menyadari bahwa ancaman covid19 ini belum berakhir, bahkan beberapa hari terakhir ini penambahan kasus positif Covid-19 masih meningkat di beberapa daerah dan satu dua tiga provinsi masih tinggi angka positifnya," kata Jokowi saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Menurut Jokowi penyebaran Covid-19 bisa ditekan dan dicegah bila masyarakat patuh terhadap anjuran pemerintah seperti patuh menggunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak aman dan hindari kerumunan. Jokowi juga ingin masyarakat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehingga harus menjadi kebiasaan baru ke depannya.

"Ini yang harus terus ktia lakukan. Harus jadi kebiasaan baru kita," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan pemerintah telah berusaha membangun sistem informasi terintegrasi bernama Bersatu Lawan Covid (BLC). Aplikasi ini, kata Jokowi menjadi navigasi pemerintah dalam memahami perkembangan perkara Covid-19. Sebab, sistem tersebut bisa menentukan zonasi suatu daerah berstatus bebas Covid-19 (status hijau) hingga status berbahaya (status merah).

Jokowi mengklaim sistem informasi terintegrasi bisa membuat pemerintah mengambil kebijakan berdasarkan data sains. Ia mengapresiasi para kepala daerah dan gugus tugas yang berusaha menekan penyebaran Covid-19. Ia pun mengingatkan, segala kebijakan dilakukan berdasarkan pandangan ilmu pengetahuan.

"Dengan sistem informasi yang terintegrasi tadi, kita memiliki data-data dan setiap kebijakan-kebijakan yang kita lakukan selalu berdasarkan pada data sains, selalu juga meminta saran kepada para scientist, para ahli ilmu pengetahuan," kata Jokowi.

Sejak kasus pertama 2 Maret lalu, kasus Corona di Indonesia mencapai 47.896 per 23 Juni. Dari jumlah itu, ada 19.241 kasus sembuh dan 2.535 meninggal.

Setelah kelaziman baru diluncurkan, terjadi peningkatan kasus per hari berkisar 1.000, berdasar laporan Gugus Tugas. Padahal, dalam kelaziman baru telah dibuat pengetatan protokol seperti menjaga jarak dan menggunakan masker.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto