Menuju konten utama

Kapolri Akui Kasus Ferdy Sambo Picu Stigma Negatif ke Polisi

Kapolri Listyo Sigit Prabowo tidak memungkiri kasus pembunuhan berencana eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memicu persepsi negatif ke tubuh Polri. 

Kapolri Akui Kasus Ferdy Sambo Picu Stigma Negatif ke Polisi
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) memberikan keterangan pers, Kamis (6/10/2022). ANTARA FOTO/Fajar Ali/abs/YU

tirto.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui kinerja kepolisian sempat berada pada angka yang baik mulai menurun. Ia tidak memungkiri kasus pembunuhan berencana yang dilakukan eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memicu persepsi negatif ke tubuh Polri.

Usai mendengar pengarahan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022), Sigit mengaku persepsi publik terhadap Polri sempat di peringkat pertama pada tataran pelaku penegak hukum karena mengawal program pemerintah seperti penanganan COVID-19 dan pengawalan bantuan sosial dan bantuan pemerintah.

"Namun, karena ada peristiwa FS dan juga beberapa kasus yang kemudian berdampak kepada persepsi negatif maka saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menjadi rendah," ujar Sigit di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Selain soal kasus Sambo, Sigit juga menyampaikan bahwa Jokowi dan jajaran Polri sepakat bahwa hal-hal yang menurunkan kepercayaan terhadap Polri antara lain gaya hidup hingga tindakan pelanggaran.

Mantan Kabareskrim ini juga menuturkan, Jokowi ingin agar semua anggota Polri solid dan bersama berjuang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Polri sebagai pelindung, pengayom, pelayan masyarakat responsif terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat direspons cepat.

Jokowi juga berharap anggota Polri punya rasa kepedulian atau sense of crisis dalam melakukan upaya-upaya Harkamtibnas dan penegakan hukum seperti apa yang diharapkan oleh publik.

Sigit mengaku, Jokowi meminta agar Jokowi memroses soal pelanggaran anggota hingga soal gaya hidup berlebihan korps Tribrata. Jokowi juga meminta ada tindakan tegas kepada hal-hal seperti judi, narkoba dan hal yang meresahkan publik.

"Kita semua juga sepakat bahwa hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik terkait dengan gaya hidup, hal-hal yang bersifat pelanggaran tentunya ini menjadi arahan dari bapak presiden dan kami akan tindaklanjuti untuk melakukan langkah-langkah tindakan tegas termasuk juga tentunya pemberantasan judi online, pemberantasan narkoba dan pemberantasan pemberantasan hal-hal yang tentunya sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat," kata Sigit.

Baca juga artikel terkait POLRI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri