Menuju konten utama

Kapan Malam Nuzulul Quran 2025 & 10 Hari Kedua Ramadhan

Nuzul Quran adalah malam turunnya Al-Quran pertama kali kepada Rasulullah. Simak kapan Nuzulul Quran di Ramadhan 2025 dan apa bedanya dengan Lailatul Qadar.

Kapan Malam Nuzulul Quran 2025 & 10 Hari Kedua Ramadhan
Ilustrasi Al Quran. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Nuzulul Quran setiap tahunnya diperingati pada 10 hari kedua bulan Puasa, tepatnya di tanggal 17 Ramadhan bulan Hijriah. Pada tahun ini, tanggal 17 Ramadhan 1446 H jatuh mulai pada Minggu, 16 Maret 2025 mulai petang hari.

Nuzulul Quran merupakan malam turunnya Al-Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW, melalui Malaikat Jibril. Pada saat peristiwa itu, Rasulullah sedang menyendiri dan berdoa di Gua HIra, yang letaknya di gunung Jabal Nur.

Malaikat Jibril membawa wahyu Allah SWT pertama kepada Rasulullah, Surat Al-Alaq ayat 1-5, yang berbunyi:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢

Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣

Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤

Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥

Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Keutamaan Nuzulul Quran di Ramadhan 2025

Malam Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan atau pada tahun ini bertepatan dengan Minggu, 16 Maret 2025, memiliki banyak keutamaan. Turunnya Al Quran menandai diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.

Turunnya Al Quran merupakan pertolongan dari Allah Swt bagi umat Manusia. Di sisi lain, hal itu sekaligus menjadi tantangan, terutama bagi Muslim, untuk berjuang di jalan Allah Swt. Sebagaimana Rasulullah dan para sahabat yang berjuang untuk mendakwahkan Islam.

Umat Islam bisa memperingati Nuzulul Quran dengan memperbanyak bacaan Al Quran. Selain mendatangkan pahala, membaca Al Quran merupakan bentuk untuk menghindarkan umat manusia dari perilaku sesat dan celaka.

“Bacalah Al-Quran, sesungguhnya ia pada hari Kiamat akan datang memberi syafaat kepada pembacanya” (HR Muslim: 1337)

Selain itu, umat Islam bisa melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid. Dalam itikaf, Muslim bisa melakukan berbagai ibadah seperti dzikir, membaca Al-Quran, bertasbih, hingga muhasabah diri.

Kemudian umat Islam bisa mengisi Nuzulul Quran dengan menjalankan shalat malam, seperti witir hingga tahajud. Memperbanyak doa sesuai dengan yang dihajatkan, juga bisa dilakukan ketika Nuzulul Quran.

”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808).

Apa Bedanya Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar

Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar sering diidentikan sama. Namun pada dasarnya, kedua peristiwa tersebut memiliki pengertian berbeda.

Lailaltul Qadar merupakan malam saat Al-Quran diturunkan dari Lauful Mahfuz ke langit dunia dalam jumlah dan bentuk yang utuh. Sedangkan, Nuzulul Quran adalah malam saat malaikat Jibril mengirimkan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira.

Nuzulul Quran bertepatan dengan 17 Ramadan. Sedangkan, Lailatul Qadar dipercaya terjadi pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, antara tanggal 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan. Al Quran diturunkan selama 23 tahun oleh Allah Swt, kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril. Firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 185, berbunyi:

شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ‏

Artinya “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu mendapati bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Al Quran diturunkan selama periode kerasulan Nabi Muhammad SAW. Turunnya ayat per ayat Al Quran menyesuaikan problematika sosial, kegamaan, hingga kisah para nabi terdahulu. Surat Al Maidah ayat 3 menjadi wahyu terakhir Allah Swt kepada Rasulullah. Allah berfirman dalam ayat tersebut:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلْمُنْخَنِقَةُ وَٱلْمَوْقُوذَةُ وَٱلْمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا۟ بِٱلْأَزْلَٰمِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ ٱلْيَوْمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَٱخْشَوْنِ ۚ ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا ۚ فَمَنِ ٱضْطُرَّ فِى مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Reporter: Fitra Firdaus
Penulis: Dicky Setyawan