tirto.id - Hari Raya Idul Adha dan hari Tasyrik adalah dua waktu yang berjalan beriringan.
Setelah Idul Adha atau hari penyembelihan kurban (Nahar) tiba pada 10 Dzulhijjah setiap tahunnya, maka tiga hari setelahnya (11-13 Dzulhijjah) disebut dengan hari Tasyrik.
Hari Nahar tahun ini jatuh pada 9 juli 2022, sedangkan hari Tasyrik 11-13 Dzulhijjah 1443 H bertepatan dengan 10-12 Juli 2022.
Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, penamaan hari Tasyrik diberikan karena berkaitan dengan kebiasaan orang-orang Arab di zaman Nabi Muhammad yang menjemur daging untuk dijadikan dendeng selepas berkurban.
Kendati demikian, Ibnu Hajar mengemukakan ada pula versi lain dari penamaan hari tersebut.
Ibnu hajar mengatakan, "Lain pendapat mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya." (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: IV/281)
Sementara itu, Nabi Muhammad salallaahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa hari Tasrik merupakan hari untuk makan, minum, dan zikir.
Dilansir laman NU, di ketiga hari Tasyrik tidak diperbolehkan bagi umat Islam menjalankan ibadah puasa. Nabi bersabda:
“Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari dzikir,’” (HR Muslim).
Keutamaan dan Amalan Hari Tasyrik
Hari Tasyrik memiliki keutamaan dalam Islam. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda saat menjelaskan tentang hari-hari tersebut:
“Dari sahabat Ibnu Abbas r.a., dari Nabi Muhammad SAW, dia bersabda, ‘Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini',” (HR Bukhari)
Selama hari Tasyrik umat Islam dilarang berpuasa dan dianjurkan memperbanyak zikir. Di hari ini pula menjadi waktu istimewa untuk makan dan minum.
Adapun jenis amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan selain menyembelih hewan kurban antara lain:
1. Memperbanyak takbir.
Menurut sahabat Nabi, Ibnu Abbas, perintah zikir di hari-hari tertentu seperti yang disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 203 adalah hari Tasyrik. Ibnu Abbas mengatakan hal tersebut dalam sebuah hadits shahih:
“Ibnu Abbas ra. mengatakan, ‘Sebutlah nama Allah (zikirlah) pada hari tertentu,’ (Surat Al-Baqarah ayat 203). ‘Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah Hari Tasyrik.’ Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra. keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah shalat sunnah,” (HR Bukhari).
2. Memperbanyak tahlil, tahmid, dan takbir
Menurut Ibnu Hajar, zikir tahlil, tahmid, dan takbir dianjurkan untuk umat Islam saat memasuki hari Tasyrik. Hal ini diungkapkannya pada akhir pembahasan amal di ketiga hari tersebut.
Ibnu Hajar mengatakan, “Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, ‘Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik'.” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/529)
3. Bentuk amal ibadah
Dalam Islam tidak disebutkan untuk menentukan amalan atau zikir tertentu di hari Tasyrik. Hal ini menurut pendapat Ibnu Abi Jamrah seperti yang dikatakan Ibnu Hajar.
Kendati demikian, amalan apa pun selama dikerjakan saat hari Tasyrik lebih utama ketimbang amal serupa di luar hari Tasyrik.
“Ibnu Abi Jamrah mengatakan, ‘Hadis ini menunjukkan bahwa amal apapun pada Hari Tasyrik lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik',” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/527).
4. Memperbanyak doa
Dikutip laman Dompet Dhuafa, karena keutamaan hari Tasyrik, maka umat Islam sebaiknya juga memanfaatkannya untuk meminta apa pun hajat yang diinginkan dengan berdoa.
Tidak lupa sebaiknya juga berdoa meminta ampunan Allah SWT dari segala kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno