tirto.id - Kota Surakarta atau yang dikenal sebagai Kota Solo memang bukan kota wisata seperti Jogjakarta atau bahkan Denpasar, Bali.
Kota tempat istana Keraton Kesunanan Surakarta berada ini bisa dikatakan menjadi rujukan kedua bila wisatawan ingin menghabiskan waktu liburan.
Namun siapa sangka, kini Kota Solo menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan karena sejumlah ikon wisata baru bermunculan di Kota Bengawan ini.
Seperti halnya di libur Idul Fitri atau Lebaran tahun 2024 ini. Tak jauh beda dengan setahun lalu, dimana Kota Solo kembali memikat wisatawan.
Meski tak seramai libur Lebaran tahun 2023, tetapi kedatangan wisatawan untuk menghabiskan waktu cuti Idul Fitri masih terbilang tinggi.
Dominasi Pengunjung dari Luar Kota
Sejak puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada akhir pekan lalu yakni Sabtu, 6 April 2024 dan Minggu, 7 April lalu, jalan-jalan di Kota Solo selalu dipadati kendaraan dari luar kota.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo pun memang telah memprediksi volume kendaraan di masa mudik Lebaran 2024 ini mencapai 9 juta kendaraan. Meningkat 10 persen dari tahun lalu.
Selain jalan-jalan umum, kepadatan juga terjadi di stasiun-stasiun di Kota Solo seperti Purwosari, Solo Balapan dan Jebres dengan kedatangan penumpang commuter line (KRL) Jogja-Solo.
Rata-rata dari tiga hari terakhir, kedatangan wisatawan yang menggunakan KRL ke Kota Solo mencapai belasan ribu orang.
Sejumlah titik yang merupakan lokasi wisata maupun kuliner pun dipadati kendaraan sejak awal pekan ini sampai H+1 Lebaran.
Untuk lokasi kuliner, Kota Solo memang sudah sering dijadikan tempat tujuan bagi pecinta kuliner dari luar kota.
Warung dan restoran segala jenis hidangan yang hanya ada di Solo seperti selat Solo, bestik daging, sate buntel, dawet Pasar Gede, hingga tengkleng acap kali penuh sesak oleh pengunjung di masa libur lebaran.
Daya Tarik Ikon Wisata Baru
Sejak dua tahun terakhir, Kota Solo bertransformasi menjadi kota wisata. Momentum bangkitnya pariwisata di Kota Solo terjadi sejak sejumlah ikon wisata baru bermunculan.
Sebut saja beberapa tempat wisata seperti Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo Safari, hingga tempat hiburan bagi warga di malam hari seperti Night Market Ngarsopuro dan Solo Market Art Jalan Gatot Subroto pun dilirik wisatawan luar Solo Raya.
Masjid ini merupakan duplikasi atau miniatur Sheikh Zayed Grand Mosque yang terletak di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Sebagai destinasi wisata religi baru di Solo, Masjid Raya Sheikh Zayed dibangun dengan dua lantai dan dilengkapi empat menara serta satu kubah utama.
Dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, kunjungan wisata pada tahun 2023 mencapai 4.013.688 wisatawan. Tiga perempat dari jumlah wisatawan yang datang tersebut ternyata menyempatkan diri untuk melihat kemegahan masjid tersebut yakni sebanyak 3.023.000 wisatawan.
Masjid dengan nuansa emas dan putih ini mampu menampung hingga 10 ribu jemaah yang terbagi menjadi 4 ribu jemaah di bangunan inti dan 7 ribu jemaah di Selasar dalam sekali ibadah.
Keindahan arsitektur pun juga disajikan oleh masjid ini hingga mampu memanjakan pengunjung baik karena taman-taman yang mengelilinginya maupun desain interior di dalam masjid. Daya tarik masjid ini pun semakin bertambah dengan hibah sejumlah barang langsung dari berbagai pihak, salah satunya dengan adanya Al-Qur'an raksasa.
Lokasi Masjid Raya Sheikh Zayed pun mudah dijangkau oleh wisatawan karena berada dekat dengan terminal bus maupun stasiun kereta api serta pintu tol.
Tak heran, Masjid Raya Sheikh Zayed menjadi primadona pariwisata di Solo. Fasilitas juga disediakan untuk menuju masjid ini berupa shuttle bus bagi para wisatawan.
Dari parkir kendaraan hingga lalu lalang pengunjung yang memadati sepanjang trotoar di Jalan Gatot Subroto ini, tampak pengunjung menghampiri beberapa stand seniman, UMKM dan hasil karya seni kriya yang dijual di sepanjang trotoar.
Koridor Gatot Subroto (Gatsu) kini juga mulai disandingkan dengan spot wisata legendaris dari Kota Yogyakarta, yakni Jalan Malioboro.
Tak hanya menyajikan spot-spot menarik untuk sekadar berswafoto di depan deretan toko yang dihiasi lukisan karya seniman lokal. Koridor Gatsu ketika malam, terutama pada akhir pekan maupun hari libur, kini juga dipenuhi ratusan pelaku UMKM kriya.
Kesan Wisatawan
Tirto mencoba menemui sejumlah wisatawan yang datang ke Kota Solo beberapa waktu terakhir. Salah satunya, Anas (24), warga Ponorogo, Jawa Timur, mengaku menyempatkan diri di sela perjalanannya menuju Sragen untuk sekadar mampir menikmati keindahan Masjid Raya Sheikh Zayed di Jalan Ahmad Yani, Gilingan, Solo.
"Memang mau niat mampir untuk melihat Masjid Sheikh Zayed. Ini saya menyiapkan waktu dua hari sekalian mampir ke sini nanti habis itu ke Sragen ke rumah saudara," ungkap Anas saat ditemui di selasar Masjid Raya Sheikh Zayed.
Pemuda tersebut mengaku cukup sering mendatangi masjid-masjid yang memiliki keunikan tersendiri. Anas tidak ingin menyia-nyiakan waktu dan menyempatkan diri mampir melihat kemegahan bangunan dari dana hibah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) tersebut.
Ia mendapat informasi tentang kemegahan masjid tersebut dari postingan teman-temannya yang lebih dulu datang ke sana.
"Masjid-masjid lain sudah saya datangi. Ini baru pertama kali ke sini. Pertama kali lihat dari postingan teman-teman, jadi penasaran pengen ke sini, ini baru kesampaian sekaligus mudik," tambahnya.
Sesampainya di lokasi, Anas pun mengaku takjub dengan arsitektur bangunan yang langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2023 lalu tersebut.
"Sangat takjub, bagus. Masjidnya sangat bagus, makanya ini saya minta saudara saya untuk fotoin saya," pungkasnya.
Setali tiga uang, hal serupa juga diungkap, Andy (54), warga asal Bandung, Jawa Barat yang mengaku menyempatkan diri mampir ke Kota Solo sebelum melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta.
Selain Masjid Raya Sheikh Zayed, Andy bersama istri dan kerabat menyempatkan diri untuk beristirahat dan berlibur ke Solo Safari sebelum melanjutkan mudik ke Yogyakarta keesokan harinya.
"Saya dari Bandung mau ke Jogja tapi istirahat dulu di Solo sekalian main ke Zayed dan Solo Safari. Semalem di sini, besok subuh sudah berangkat ke Jogja lagi," kata Andy.
Ini bukan pertama kali Andy ke Solo, akan tetapi, ia selalu menyempatkan diri untuk mampir ke Kota Bengawan bila ada waktu. Hal itu diakui karena beberapa tahun terakhir Solo, menurutnya, merupakan salah satu kota yang nyaman dikunjungi di samping banyak destinasi wisata dan kuliner.
Andy juga merasa nyaman lantaran masyarakat Solo selalu ramah meski dengan orang pendatang.
"Bagus, Solo makin bagus, selain wisatanya, kulinernya juga bikin kangen. Apalagi orang-orang Solo ramah-ramah," tambahnya.
Kota Solo selalu memiliki daya tarik tersendiri, terutama makanan maupun camilan yang juga sering menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung.
Salah satunya adalah camilan khas Solo seperti intip, ampyang hingga karak. Tak jarang, camilan tersebut selalu jadi buah tangan bagi wisatawan yang datang ke Solo.
Sulis (71) warga Cileduk, Kota Tangerang, mengatakan bahwa dirinya yang selalu mudik ke Kota Solo tak pernah lupa membawa buah tangan bila akan balik ke perantauan.
"Tiap tahun kalau mudik selalu bawa oleh-oleh. Dan harus ada intip, ampyang apalagi karak. Selalu bikin kangen dan nagih," pungkasnya.
Penulis: Febri Nugroho
Editor: Maya Saputri