tirto.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani menjelaskan, hingga saat ini sudah ada 22.736 perusahaan telah mendaftarkan diri untuk mengikuti program Vaksin Gotong Royong. Jumlah perusahaan tersebut mencakup 10 juta karyawan yang nantinya akan menerima vaksin COVID-19.
"Ada 22.736 perusahaan yang sudah mendaftar jumlahnya sudah menyentuh 10 jutaan orang. Kami juga cukup surprise di awal-awal bukan hanya perusahaan besar tapi ternyata dari UKM dan usaha kecil menengah ini pun melakukan registrasi kita apresiasi," kata dia dalam konferensi pers KADIN Indonesia Sentra Vaksinasi Gotong Royong yang digelar secara virtual, Rabu (19/1/2021).
Rosan menjelaskan, mengenai biaya vaksinasi untuk karyawan yang perusahaannya sudah mendaftarkan diri akan ditanggung secara keseluruhan oleh perusahaan. Ia melarang perusahaan yang ikut serta dalam program Vaksin Gotong Royong memotong gaji atau menggunakan anggaran lain yang merupakan hak karyawan dibayarkan untuk kebutuhan vaksin.
"Jadi enggak boleh nanti perusahaan potong gaji atau potong THR buat bayar vaksinasi dan saya pastikan itu berjalan dengan baik," terang dia.
Ia menjelaskan, vaksin Gotong Royong tidak wajib dilakukan oleh perusahaan. Program ini, kata Rosan, bersifat opsional. Ia memberikan piihan bagi perusahaan, termasuk UMKM bagi yang ingin mendaftar program ini demi meringankan beban pemerintah silahkan ikut.
"Sifatnya opsional dan tidak ada paksaan bagi perusahaan atau usaha berbadan hukum lainnya untuk program ini. Vaksin bisa tiap tahun vaksin. Selama dunia usaha punya kemampuan masa sih kita mau membebankan ini ke pemerintah Rp77 triliun tiap tahun," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri