tirto.id - Legenda Persebaya sekaligus Timnas Indonesia, Bejo meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore. Ayah dari pemain Timnas Rachmat Irianto itu menghembuskan napas terakhir di usianya ke-47 tahun.
Kabar obituari Bejo Sugiantoro disampaikan akun resmi Persebaya Surabaya. Penyebab Bejo Sugiantoro meninggal diduga karena serangan jantung. Namun hingga Selasa (25/2) malam, belum ada kebenaran lebih lanjut terkait dugaan tersebut.
"Persebaya kehilangan salah satu putra terbaiknya sore ini, Selasa, 25 Februari 2025. Mantan pemain sekaligus mantan pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro, berpulang," tulis pernyataan Persebaya Surabaya.
Adapun Bejo Sugiantoro meninggal saat beraktivitas dalam agenda sepak bola rutin Untag Rosita. Ia dikabarkan sempat kolaps sebelum menghembuskan napas terakhir. Sementara, agenda sepak bola Untag Rosita itu digelar di Lapagan Sier, Surabaya.
Profil Bejo Sugiantoro Legenda Timnas & Persebaya
Bejo Sugiantoro lahir di Sidoarjo, Jawa Timur pada 2 April 1977. Ia merupakan sosok mantan pemain Timnas Indonesia yang berposisi sebagai bek. Sedangkan sebelum meninggal, Bejo juga aktif sebagai pelatih.
Bejo memulai karier sebagai pemain dengan memperkuat Persebaya Surabaya sejak 1994. Ia menjadi bagian dari Bajul Ijo hingga hijrah ke PSPS Pekanbaru pada 2003. Kemudian, Bejo kembali ke Persebaya 2004-2008.
Setelahnya, Bejo sempat memperkuat Mitra Kukar (2008-2009), Persidafon Dafonsoro (2009-2010), Deltras Sidoarjo (2010-2011), Persidafon (2011-2013), serta mengakhiri karier di Perseba Bangalan pada 2014.
Sementara di level Timnas, Bejo memperkuat Merah Putih selama periode 1997-2004. Ayah Rachmat Irianto itu turut membela Timnas saat tampil di ajang SEA Games 1997 dan 1999. Namun Bejo pensiun dini dari Timnas di usia 25 tahun.
Bejo terkena sanksi larangan bermain selama setahun, lantaran dianggap memukul wasit Subandi. Peristiwa itu terjadi ketika Bejo memperkuat PSPS Pekanbaru dalam laga melawan Persijatim Solo FC di Stadion Manahan, Solo. Bejo merasa kecewa, lantaran menurutnya ia tidak melakukan tindakan tersebut. Kekecewaan berlanjut, ketika ketika permohonan keringanan hukuman ditolak oleh PSSI.
Selepas menjadi pemain, Bejo melanjutkan kariernya di lapangan hijau sebagai pelatih. Kariernya sebagai juru taktik dimulai ketika menangani Persik Kediri pada 2017. Kemudian ia beberapa kali menjadi asisten sekaligus pelatih interim Persebaya selama 2018-2019. Ia juga melatih Serpong City pada 2023-2024 dan Deltras pada 2024.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus