tirto.id - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengungkap keluhan dari sejumlah kepala daerah kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, terkait implementasi pelaksanaan zonasi sekolah.
Tito menyebut para kepala daerah merasa kesulitan dengan sistem tersebut karena ada sekolah di Kota Malang yang daya tampungnya 700 siswa, tetapi pendaftarnya mencapai ribuan.
"Sehingga ada sekolah yang daya tampungnya 700, tapi yang daftar ribuan. Nah, ini perlu dipertimbangkan," kata Tito mengungkap isi materi retret pembekalan kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2025).
Tito menjelaskan jika saat ini orientasi siswa dan wali siswa adalah sekolah unggulan. Oleh karena itu, niat awal zonasi yang bertujuan mendekatkan siswa dengan sekolah menjadi tidak terlaksana.
"Misalnya dari Malang menyampaikan, sistem zonasi sepertinya kurang tepat untuk mereka, karena mereka mencari sekolah unggulan, bukan yang dekat rumah saja," katanya.
Selain mengeluhkan soal zonasi sekolah, para kepala daerah juga berharap adanya perbaikan sarana dan prasarana di sektor pertanian. Tito menuturkan bahwa kepala daerah meminta agar di wilayah mereka mendapatkan bantuan dana untuk pembangunan sarana irigasi. Salah satunya adalah komoditas kopi yang ada di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang kesulitan mengalirkan air ke kebun padahal banyak sungai bwsar di wilayah itu.
"Ada dari Lahat yang minta saluran irigasi karena mereka punya kompetensj 20 ribu hektar lebih, masalah irigasinya kurang padahal sungainya bagus," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher