Menuju konten utama

Jusuf Kalla Isyaratkan Buka Peluang Dampingi Jokowi di Pilpres 2019

Wapres JK akan mempertimbangkan kembali peluang mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 jika konstitusi mengizinkan.

Jusuf Kalla Isyaratkan Buka Peluang Dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla mengamati kalender sebelum memimpin rapat terbatas tentang persiapan menyambut bulan Ramadhan dan Idulfitri 1439 Hijriah di Kantor Presiden, Kamis (5/4/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberi isyarat membuka peluang kembali menjadi pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Isyarat itu diungkap saat JK menjawab pertanyaan dari para wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, pada Selasa (24/4/2018).

Menurut JK, jika konstitusi mengizinkan, ia akan melihat dan memperhatikan kemungkinan untuk kembali menjadi kandidat di Pilpres.

"Nanti kita pikirkan [jika konstitusi mengizinkan JK menjadi wapres lagi]. Tapi konstitusinya kan berbunyi begitu. Nanti kita perhatikan, lihat," kata JK.

Politikus senior Golkar itu sudah dua kali menjadi Wakil Presiden. Pertama, ia menjadi pendamping Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2009. Setelah itu, JK mendampingi Jokowi di periode 2014-2019.

Berdasarkan Pasal 7 UUD 1945, Presiden dan Wapres dapat menjabat maksimal dua kali untuk posisi yang sama. Batasan itu tidak ada dalam UUD 1945 yang bukan merupakan produk amandemen.

"Seperti saya katakan, saya sendiri tentu ingin istirahat dan apalagi masalah konstitusi sudah menetapkan seperti itu, harus 2 kali [maksimal menjadi wapres]," kata JK.

Politikus asal Makassar itu juga menanggapi hasil Survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini. Dalam survei itu, JK menjadi figur yang mendapat dukungan terbanyak dari responden untuk menjadi cawapres mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

Elektabilitas JK mencapai 15,7 persen, menurut survei tersebut. Ia unggul atas cawapres potensial pendamping Jokowi lain yakni Prabowo Subianto (8,8 persen), Gatot Nurmantyo (5,3 persen) dan Susi Pudjiastuti (4,8 persen).

"Saya berterima kasih atas polling itu yang memberikan penilaian yang baik bagi kita semua yang bekerja di pemerintahan. Tentu tujuan utamanya agar rakyat maju. Karena kalau rakyat merasa baik, tentu ada kemajuan yang dicapai," kata JK.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Addi M Idhom