tirto.id - Jung Joon Young disebut berusaha menghapus bukti yang ada di telepon genggam miliknya terkait kasus perekaman video secara diam-diam (molka) dan menyebarkannya di grup obrolan KakaoTalk.
TV Chosun mewartakan pada Sabtu (23/3/2019), Joon Young yang dibawa untuk diinterogasi tahap pertama oleh polisi pada 14 Maret 2019 mengaku telah menyerahkan telepon genggamnya kepada polisi.
“Saya merasa sangat menyesal. Saya menjawab dengan tekun dan jujur. Saya juga menyerahkan handphone saya dengan apa adanya dan mengatakan semuanya dengan jujur. Saya sangat menyesal telah menyebabkan masalah,” ujar Joon Young seperti dilansir Soompi.
Setelah dianalisis, polisi menyatakan, bukti yang ada pada tiga handphone yang diserahkan pernah berusaha dihancurkan oleh Joon Young.
Telepon genggam yang ia sebut dengan “telepon emas” memang diserahkan dengan apa adanya, begitu pula dengan telepon genggam yang telah ia gunakan hingga saat ini.
Akan tetapi, telepon lainnya pernah di-reset dan semua datanya juga dihapus, sehingga polisi tidak bisa mengembalikan data di salah satu ponsel Joon Young tersebut.
Surat penahanan Joon Young pada 21 Maret 2019 dikeluarkan untuk karena ada kekhawatiran tersangka akan menghancurkan bukti.
"Mempertimbangkan kondisi bukti kuat yang diserahkan dan konten ilegal di dalamnya, ditambah lagi dengan proses investigasi sejauh ini, kami menemukan ada kemungkinan bukti akan dilenyapkan,” jelas Lim Min Seok, hakim di Pengadilan Distrik Pusat Seoul seperti dilansir JTBC Plus.
Joon Young dinyatakan pernah menghapus semua bukti relevan ketika dituntut secara diam-diam telah merekam kekasihnya secara ilegal pada 2016. Pengacara Joon Young juga dicurigai telah menghilangkan bukti sewaktu penyelidikan berlangsung.
Sementara, setelah resmi ditahan pada 21 Maret lalu, kini Jung Joon Young ditempatkan di Pusat Penahanan Selatan Seoul. Hal tersebut diungkapkan polisi pada Jumat (22/3/2019).
“Jung Joon Young akan dipindahkan ke pusat penahanan pada pukul 09.00 malam (KST). Ia akan tinggal di Pusat Penahanan Selatan Seoul,” ujar perwakilan polisi tersebut seperti dilansir Soompi.
Jung Joon Young ditahan dengan tuduhan telah melanggar Undang-Undang Khusus tentang kekerasan seksual (termasuk merekam secara diam-diam dan menyebarkan video).
Tuduhan lain yang dilayangkan kepada Joon Young adalah ia telah menerima layanan prostitusi sebagai hadiah dari mantan CEO Yuri Holdings, Yoo In Suk dan menggunakan hubungannya dengan polisi untuk menyingkirkan bukti kunci dalam kasusnya dengan sang mantan kekasih pada 2016.