Menuju konten utama

Jumlah Pemudik Angkutan Udara Capai 5,6 Juta

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan jika meningkatnya jumlah pemudik dengan pesawat terbang mengindikasikan hal positif, yaitu turut meningkatnya pendapatan masyarakat.

Jumlah Pemudik Angkutan Udara Capai 5,6 Juta
Suasana kepadatan calon penumpang pesawat di terminal 1 bandara Soekarno-Hatta dalam rangka mudik lebaran 2016. Antara Foto/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan jika meningkatnya jumlah pemudik dengan pesawat terbang mengindikasikan hal positif, yaitu turut meningkatnya pendapatan masyarakat. Hal ini diungkapkan Jonan saat ditemui di Terminal Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak, Surabaya pada Senin (11/7/2016).

"Ini menurut saya bagus. Artinya pendapatan masyarakat sudah meningkat, buktinya penumpang kapal menurun," kata Jonan.

Ia mengatakan pada arus mudik 2016 peningkatan signifikan memang terjadi pada angkutan udara dengan jumlah pemudik mencapai 5,6 juta sampai 5,8 juta orang, atau naik hampir 10 persen dibanding tahun 2015, dan memberikan kontribusi terbesar dalam hal jumlah armada.

Sebaliknya, kata Jonan, peminat transportasi kapal laut dan bus menurun, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencatatkan adanya penurunan jumlah penumpang sebesar 14,8 persen.

"Kalau secara umum pemudik yang menggunakan kapal penyeberangan berkisar antara 3,5 juta sampai 3,6 juta, atau naik 5 sampai 6 persen dibanding tahun lalu, dan untuk angkutan kereta api terdapat kenaikan antara 3 sampai 4 persen atau mencapai 4,5 juta," katanya.

Jonan mengaku kenaikan itu tidak terlalu signifikan, sehingga tidak perlu memperbesar kapasitas angkutan kapal, karena secara ideal tidak melebihi kapasitas normal yang ditentukan.

Selain itu, untuk jumlah penumpang angkutan darat khususnya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) hanya mencapai 4,3 juta, atau turun 7 persen dibanding tahun 2015.

Sementara dalam tinjauan arus balik di Surabaya, Jonan selain mengunjungi Terminal Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak juga mengunjungi Stasiun Pasar Turi, Terminal Bungurasih, Sidoarjo dan Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.

Dalam kunjungan itu Jonan mengaku secara umum angkutan mudik di beberapa moda transportasi di Jawa Timur cukup bagus, dan tidak ada kendala yang berarti.

"Untuk arus mudik dan balik penumpang KA sudah bisa terpantau tiga bulan sebelumnya, dan bisa dilihat sendiri, sedangkan untuk KA mogok hanya ada satu, dua KA dan tidak banyak," katanya.

Jonan mengaku secara umum pelayanan arus mudik dan balik juga telah ditanyakan kepada beberapa penumpang secara langsung di beberapa lokasi arus balik seperti pelabuhan, stasiun, dan terminal. Dan tidak ada pelayanan yang mengecewakan, termasuk penumpang yang tidak dapat tiket.

"Saat ini memperoleh tiket pun juga sangat mudah, seperti di toko-toko kecil dan melalui jaringan internet. Artinya semua sudah sangat mudah, dan hanya mengoptimalkan pelayanan yang ada," katanya.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara