Menuju konten utama

Jubir BPN Klaim Dubes Uni Eropa Perhitungkan Kemenangan Prabowo

Miftah Sabri menilai kunjungan Dubes Uni Eropa ke markas BPN menunjukkan sejumlah negara memperhitungkan peluang Prabowo-Sandiaga menang di Pilpres 2019. 

Jubir BPN Klaim Dubes Uni Eropa Perhitungkan Kemenangan Prabowo
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) mengambil undian pertanyaan saat debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Sejumlah duta besar (Dubes) negara-negara Uni Eropa menemui petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jakarta pada Jumat pekan kemarin. Dalam kunjungan itu, petinggi BPN dan para dubes tersebut membahas sejumlah hal, dari ekonomi hingga persoalan penyelenggaraan pemilu.

Juru Bicara (Jubir) BPN Miftah Sabri mengklaim kunjungan para Dubes Uni Eropa ke markas kubunya membuktikan sejumlah negara memperhitungkan peluang kemenangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.

“Sehingga mereka inisiatif bertemu. Menurut saya ini tanda-tanda kemenangan Prabowo-Sandi,” kata Miftah kepada reporter Tirto pada Selasa (22/1/2019).

Miftah meyakini kunjungan sejumlah Dubes Uni Eropa didasari pertimbangan khusus yang sudah dibahas bersama pimpinan pemerintahan masing-masing, termasuk soal kemungkinan Prabowo-Sandiaga menang di Pilpres 2019.

“Menurut saya tidak mungkin mereka datang tanpa berkordinasi dengan Menlu [Menteri Luar Negeri] dan kepala negara mereka masing-masing,” ujar Miftah.

Apalagi, dalam pertemuan itu, Miftah mencatat topik pembicaraan mengarah pada program ekonomi Prabowo-Sandiaga dalam lima tahun ke depan jika berhasil terpilih.

Selain itu, Miftah menambahkan, delegasi dari Uni Eropa itu juga membahas maksud Prabowo dalam Debat Pilpres 2019 tahap pertama soal target peningkatan tax ratio. Menurut dia, maksud dari Prabowo bukan menaikkan pajak, melainkan meningkatkan pendapatan pajak.

Dia juga membenarkan petinggi BPN sempat meminta negara-negara Uni Eropa mengirim perwakilan mereka untuk memantau pelaksanaan Pemilu 2019. Miftah menjelaskan permintaan itu muncul didasari oleh penilaian BPN Prabowo-Sandiaga terhadap validitas Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019.

“Kalau ada pemantau luar kan pemilu bisa demokratis. Itu yang disampaikan pimpinan BPN,” ujar Miftah.

Meskipun demikian, dia menegaskan kunjungan para Dubes Uni Eropa itu tidak menunjukkan bahwa ada dukungan negara-negara asing terhadap Prabowo-Sandiaga.

“Bukan dukungan, tapi ada respon yang positif dari negara luar untuk mendatangi Pak Prabowo dan Bang Sandi,” kata Miftah.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom