tirto.id - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon menanggapi hasil survei lembaga Median yang menyatakan naiknya elektabilitas Prabowo-Sandiaga.
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandi dikatakan meningkat namun melambat, yakni sebesar 38, 7 persen. Sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf dikatakan stagnan, yakni 47,9 persen.
Atas hal tersebut, Fadli mengaku semakin optimistis. Ia bahkan mengatakan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf akan disalip oleh Prabowo-Sandi dalam waktu dekat ini atau sekitar akhir Januari dan awal Februari.
"Saya kira ini merupakan satu hal yang membuat kami optimistis," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra itu di kompleks DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).
Fadli mengatakan, lembaga survei Median juga lebih independen dan tak terafiliasi dengan kedua capres. "Saya kira survei Median relatif lebih mendekati walaupun dalam survei kami jaraknya makin tipis," kata Fadli menerangkan.
Sementara berdasarkan hasil survei internal BPN, klaim Fadli, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi hanya beda tipis. Menurut dia, perbedaannya hanya mencapai 4 sampai 6 persen.
"Ya memang, dalam survei internal kami bahkan bedanya lebih tipis. Sangat tipis, hanya tinggal 4 sampai 6 persen. Dalam survei Median kan kalau enggak salah 7 sampai 9 persen," ucapnya.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menjelaskan, populasi survei nasional tersebut diambil dari 34 provinsi di Indonesia. Target sample nasional 1.500 responden, dengan margin of error sebesar +/- 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data 6 sampai 15 Januari 2019.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto