tirto.id - Nama presentar Najwa Shihab dan Tommy Tjokro menjadi usulan awal untuk moderator debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Nama mereka diusulkan oleh stasiun televisi yang akan menyiarkan debat kedua pada 17 Februari 2019 nanti.
Adanya usulan dua nama ini langsung direspon oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Juru Bicara Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menolak Najwa untuk menjadi moderator dalam debat kedua nanti. Najwa dianggap memiliki rekam jejak yang tidak netral.
"Rekam jejak moderator selama ini kan menunjukkan nama-nama yang beredar seperti Najwa terindikasi tidak netral, terutama di Pilpres 2014," kata Andre Rosiade, saat dihubungi Tirto, Selasa (22/1/2019).
Andre meminta KPU sebaiknya mencari nama lain selain Najwa Shihab. Politikus Partai Gerindra itu mengingatkan KPU bahwa masih ada nama-nama lain yang bisa dijamin netralitasnya.
"Saran kami, lebih baik KPU menunjuk figur lain yang lebih netral agar jangan menjadi polemik nantinya. Masih banyak figur lain yang mampu menjadi moderator tapi berposisi netral. Itu harapan kami kepada KPU," tegas Andre.
Keraguan akan netralitas dua usulan nama moderator debat kedua ini juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Fadli Zon menilai bahwa Najwa Shihab dan Tommy Tjokro memiliki afiliasi politik tertentu dan tidak independen. Hal tersebut yang membuat Fadli mengusulkan moderator harus dari kalangan akademisi.
"Saya nggak tahu ya, tapi dua-duanya kayaknya punya afiliasi politik gitu, loh. Kalau nama itu yang disebut ya mungkin agak kurang independen kali ya. Enggak, saya enggak mengatakan menolak," kata Fadli di kompleks DPR RI.
Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman sebelummya mengatakan dua nama itu, yakni Najwa Shihab dan Tommy Tjokro masih sebatas usulan. KPU, lanjut Arief juga sedang mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah moderator, dari dua menjadi hanya satu saja.
Alasannya kata Arief agar moderator tak banyak menyita waktu dalam debat. Namun, keputusan soal jumlah moderator baru akan diambil pada rapat yang digelar Jumat (25/1/2019) mendatang.
“Moderator dua kan mengambil waktu agak lama, kalau saya sendiri mengusulkan bisa satu. Jadi lebih cepat gitu. Silakan (langsung) tanya jawab gitu loh," tutur Arief di Gedung KPU, Jakarta, Senin (21/1/2019).
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari