tirto.id - Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Miftah Sabri mengatakan, kunjungan yang dilakukan oleh Duta Besar (Dubes) Uni Eropa pada Jumat (18/1/2019) kemarin mampu menaikkan citra capres-cawapres Prabowo-Sandi di mata masyarakat.
Tak hanya dikunjungi Uni Eropa, ia pun mengatakan sebelumnya dubes Amerika dan China telah mendatangi Pabowo. Menurutnya, jalinan hubungan dengan negara internasional akan menjadi pertimbangan masyarakat untuk memilih Prabowo-Sandi menjadi presiden dan wakil presiden pada pemilu 2019 nanti.
“Kalo saya pikir itu pasti ya. Karena dalam pemilu nasional bagaimana relasi dengan negara internasional itu menjadi pertimbangan penting bagi pemilih-pemilih cerdas ya,” ujarnya kepada Tirto, Selasa (22/1/2019).
Miftah menyatakan, hal tersebut akan sangat berpengaruh kepada swing voters yang selama ini menjadi perebutan antara pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi. Di mana saat ini angka swing voters menurut beberapa survei hampir menipis dan juga disebut yang akan menentukan kemenangan pada pilpres 2019 nanti.
“Dengan adanya kunjungan berarti membuktikan Prabowo-Sandi disegani di kancah internasional dan ini sangat berpengaruh sekali di mata swing voters dalam menentukan pilihan,” ucapnya.
Miftah menuturkan, semenjak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudohyono (SBY) sampai Joko Widodo (Jokowi), peran Indonesia di mata Internasional terlihat begitu surut.
Apalagi kata Miftah, Jokowi sering tak hadir ketika ada pertemuan bersama Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan hanya diwakilkan oleh Jusuf Kalla.
Sehingga menurutnya, jika Ketua Umum Gerindra itu mampu menjalin hubungan baik dengan Negara internasional, maka mampu menggambarkan peran Indonesia lima tahun ke depan jika Prabowo-Sandi memenangkan pilpres 2019.
“Membuktikan citra yang baik, dan itu akan menggambarkan peran Indonesia lima tahun ke depan jika Pak Pabowo dan Bang Sandi terpilih, baik di kawasan maupun tingkat global,” pungkas Miftah.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
