Menuju konten utama

DPR: Proyek Buka 20 Hektare Hutan Pemicu Banjir Jabodetabek

DPR menuding program pembukan lahan 20 juta hektare hutan menjadi lahan untuk pangan, energi, dan air, pemicu terjadinya banjir di Jabodetabek.

DPR: Proyek Buka 20 Hektare Hutan Pemicu Banjir Jabodetabek
Kondisi Banjir daerah Bekasi dari pantauan udara Polri, Rabu (5/3/2025). FOTO/Dok. Polri

tirto.id - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menuding program pembukan lahan 20 juta hektare hutan menjadi lahan untuk pangan, energi, dan air, pemicu terjadinya banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek, Senin (4/3/2025).

Menurut Firman, pembukan hutan menjadi lahan di puncak Bogor membuat kawasan hijau menjadi gundul, sehingga air hujan tak bisa diserap dengan baik.

"Makanya itu program bagi-bagi lahan hutan harus berhenti, ya, kemarin yang sudah dilakukan pemerintah itu," kata Firman di Kompleks MPR/DPR, Kamis (6/3/2025).

Menurut Firman, pembagian kawasan hutan membuat ekosistem menjadi rusak karena mayoritas digunakan menjadi lahan pertanian dan galian untuk penambangan golongan C atau galian C.

"Ternyata akibatnya fatal, karena kalau kita bicara masalah banjir pengendaliannya itu kan resapan ketika hutannya gundul, banyak galian C, kemudian ditebang, kemudian dipakai untuk pertanian dan sebagainya, ini yang merusak," tutur Firman.

Firman mengaku selama di Komisi IV, kerap mengkritisi kebijakan pemerintah yang membagikan lahan 20 juta hektare tersebut. Karena dalam temuannya, dari lahan yang dibagikan saat ini sudah tak lagi menyisakan hutan yang menjadi resapan dan penopang air di kawasan puncak.

"Oleh karena itu, kenapa kami di Komisi IV, ketika pemerintah membuat statement 20 juta hektare itu kita pertanyakan, datanya seperti apa dan jangan sampai nantu hutan yang tidak ada tanaman itu semua dijadikan area untuk pertanian," ucap Firman.

Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan bahwa banjir yang menyebar di sejumlah titik di Jakarta telah surut.

"BPBD mencatat hingga Rabu (5/3/2025) pukul 23:00 WIB, seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta sudah surut," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, melalui keterangan tertulisnya, Kamis.

Yohan mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk tetap berwaspada terhadap potensi terjadinya banjir. Apabila dalam keadaan darurat, Yohan mengarahkan masyarakat untuk menghubungi nomor telepon 112.

"BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam nonsetop," tukasnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR JABODETABEK atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama