tirto.id - Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya memastikan kecukupan stok beras untuk menghadapi El Nino. Jangan sampai komoditas utama masyarakat Indonesia itu mengalami kelangkaan saat dilanda kekeringan.
Pesan presiden tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
“Tapi Insyaallah pemerintah, presiden sudah beri arahan dalam rapat kabinet paripurna, kita harus siap hadapi El Nino dan kita tidak boleh main-main terutama ketersediaan stok beras,” kata Muhadjir kepada awak media di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Menurut Muhadjir, ketersediaan stok beras sudah disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi dampak El Nino.
“(Ada) 1,3 juta ton yang kita siapkan. Disamping kita harapkan ada panen raya dari daerah secara domestik, yang bisa kita stok,” ucap Muhadjir.
Kendati demikian, Muhadjir menyatakan tak menutup kemungkinan ada peluang membuka keran impor beras.
“Nanti mungkin ada kemungkinan kita harus impor, kita lihat ya,” tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), Suharyanto menyampaikan pihaknya akan fokus dalam penanganan karhutla dan kekeringan terkait dampak El Nino.
BNPB telah menetapkan enam provinsi prioritas karhutla. Meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
“Semua titik-titik itu ada. Dan ada ratusan di provinsi, tapi masih kecil-kecil. Memang tidak bisa dihindari dari cuaca kering kayak gini,” ucap Suharyanto ditemui di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Suharyanto menambahkan, pihaknya juga telah mempersiapkan penanganan kekeringan dan krisis air bersih.
“Di beberapa daerah masih ada hujan, kita lakukan teknologi modifikasi cuaca. Kemudian memebrikan imbauan masyarakat di tingkat keluarga harus sudah menghemat air,” jelas Suharyanto.
BNPB juga mempersiapkan penampungan air dan tangki air bagi daerah rawan kekeringan.
“Bupati pun kami imbau untuk menyiapkan mobil-mobil tanki (air bersih). Kalau ada yang kekeringan, segera masuk mobil tangki itu. Tentu dibantu BNPB juga,” pungkasnya.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Fahreza Rizky