Menuju konten utama

Bapanas Klaim Stok Beras Nasional Aman Jelang El Nino

Arief mengatakan, Presiden Jokowi memberikan atensi khusus mengenai stok pangan nasional menjelang puncak musim kemarau akibat El Nino.

Bapanas Klaim Stok Beras Nasional Aman Jelang El Nino
Pekerja merapikan karung berisi beras di Gudang Perum Bulog Kanwil Jambi, Pasir Putih, Jambi, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/tom.

tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengklaim stok beras nasional masih aman menjelang El Nino. Anomali cuaca ini diprediksi akan menguat pada Agustus hingga September 2023. El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan akibat pemanasan Suhu Muka Laut (SML).

Arief mengatakan, ketersediaan stok beras menjadi perhatian khusus bagi Presiden Joko Widodo. Pihaknya juga akan menggelar rapat dengan kepala negara guna membahas hal tersebut.

"Kita semua Alhamdulillah sampai hari ini masih terjaga, kemudian nanti di bulan Agustus-September El Nino, kalau beras itu berarti tambahin tiga bulan. Jadi harus hati-hati di bulan 11 sama 12 nanti," ucap Arief saat dihubungi Tirto, Rabu (2/8/2023).

Arief menuturkan beberapa wilayah diprediksi akan terdampak El Nino. Kecuali untuk daerah lain yang masih mempunyai irigasi hingga sumur bor dapat dipastikan aman dan diharapkan mampu untuk mem-backup.

"Tapi ada beberapa daerah yang memang kan menggunakannya cadangan air dari waduk. Terdampak ya terdampak pasti, tetapi untuk yang daerah-daerah dari irigasi, embung, sumur bor itu masih bisa ya sampai diharapkan untuk backup," ungkapnya.

Menurut Arief, Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) telah menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hingga saat ini CPP khususnya beras berjumlah sebesar 820 ribu ton.

"Coba bayangin, kalau dulu cuma 100 sampai 200 ribu ton ya kita enggak maaf ini, melakukan penyerapan yang masif itu hari ini kita waduh ini yang kita bilang early warning system, jadi ini sudah jalan termasuk antisipasi untuk sampai dengan akhir tahun," terang dia.

Sebelumnya, Bapanas menyiapkan beras sebanyak 500 ribu ton hingga akhir Mei 2023. Hal ini dilakukan demi menjaga ketersediaan beras saat Indonesia memasuki musim El Nino.

Arief Prasetyo menuturkan, penyiapan beras tersebut nantinya berasal dari produksi atau penyerapan beras dalam negeri. Produksi dalam negeri ini menurutnya menjadi prioritas Bapanas untuk menambah stok beras.

“Tetap produksi dalam negeri menjadi prioritas. Saat harga pangan dunia naik, saatnya Indonesia meningkatkan produksi dalam negeri,” tutur Arief saat dihubungi Tirto, Senin (22/5/2023) lalu.

Kemudian mengenai pangan lainnya seperti sayur-sayuran jenis bawang hingga cabai, Arief mengatakan komoditas tersebut akan terus ditingkatkan cadangan pemerintahnya.

“Kita tingkatkan CPP/Cadangan Pangan Pemerintah, Melalui ID FOOD dan Bulog,” ucapnya.

Untuk daging, menurut Arief, akan dilakukan hal yang sama yaitu dengan ditingkatkan juga CPP-nya dalam bentuk beku atau frozen condition.

Arief merasa wajar jika harga beras saat ini naik sebelum memasuki El Nino. Sebab ia sengaja menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) maupun Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Beras memang kita naikkan juga, baik HPP/Harga Pembelian Pemerintah maupun HET/Harga Eceran Tertingginya. Supaya keuntungan wajar di tingkat petani, penggiling, pedagang dan konsumen,” jelasnya.

Dalam menaikkan harga beras tersebut, Arief menyebut telah melalui beberapa pertimbangan termasuk variable cost.

“Ada beberapa variable cost yang perlu diakomodir seperti kenaikan BBM, pupuk, sewa lahan dan lain-lain,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait STOK PANGAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Fahreza Rizky