tirto.id - Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau yang akrab disapa Din Syamsuddin diangkat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai utusan khusus Presiden untuk dialog dan kerjasama antar agama.
"Kepada beliau saya memberikan tugas untuk mengembangkan dialog dan kerjasama antar agama baik, di dalam negeri maupun di luar negeri," kata Jokowi saat konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Senin (23/10/2017).
Dengan diangkatnya Din Syamsuddin sebagai utusan khusus, maka Jokowi berharap bahwa hal ini bisa mempromosikan kerukunan antar agama yang ada di Indonesia.
"Mengembangkan dialog dan kerjasama antar agama dan antar peradaban dengan mempromosikan kebudayaan dan peradaban Indonesia berdasarkan Pancasila," kata Jokowi seperti dikutip Antara.
Sementara itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan dirinya telah menerima putusan Presiden sebagai bentuk pegabdian kepada bangsa dan negara.
"Dalam situasi dunia dewasa ini yang penuh ketidakpastian, ketegangan bahkan konflik antar agama dan peradaban, Pemerintah RI sering diminta, bahkan dituntut terlibat," kata Din Syamsuddin.
Menurut dia, keterlibatan Indonesia ini sesuai dengan pesan Pembukaan UUD 1945, khususnya dalam memelihara ketertiban dunia dan mewujudkan perdamaian abadi.
"Saya menilai pekerjaan ini sebuah perjuangan yang sesuai dengan Konstitusi. Saya berniat menjalankan ini sebagai pegabdian bangsa dan negara, mendukung pemerintah kita," harapnya.
Ia juga berharap agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mendukungnya dalam mengemban tugas dan tanggung jawab ini.
Menurut Din, Presiden Jokowi berpesan kepadanya agar memulai tugas ini dari dalam negeri, karena kerukunan antar umat beragama di Tanah Air dapat menjadi modal yang perlu disebarkan ke dunia.
"Khususnya Islam yang dirindukan dunia, Islam dari Indonesia yang bertumpu pada wasatiyyah, pada jalan tengah, Islam yang Islam rahmatan lil alamin sangat ditunggu-tunggu," katanya.
Kendati demikian, Din Syamsuddin mengaku telah mengusulkan melalui Mensesneg Pratikno agar pemerintah mencari orang lain dalam menjalankan tugas ini, namun Presiden tetap berharap dirinya yang mengemban tugas itu
"Sebenarnya apa yang saya lakukan ini sudah saya lakukan selama ini, baik sebagai Presiden sebagai Asian Conference of Religions for Peace maupun sebagai co-presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP)," katanya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto