tirto.id - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Jumat, meresmikan 16 lembaga penyalur BBM satu harga di Terminal BBM Pertamina Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyatakan upaya pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) ditandai dengan hadirnya lembaga penyalur BBM satu harga tersebut.
Sehingga masyarakat yang berada di wilayah 3T tersebut menjadi sasaran, dan bisa merasakan harga BBM yang sama dengan daerah lainnya, katanya.
Energi berkeadilan ini merupakan wujud nyata dari sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. BBM satu harga juga telah mendorong geliat roda perekonomian masyarakat sehingga ke depan bisa berkembang seperti daerah lainnya.
Namun yang perlu dicatat, menurut Jokowi, adalah pengawasan dari berbagai pihak, baik dari aparat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan agar BBM satu harga bisa dinikmati masyarakat dengan harga sesuai ketentuan pemerintah.
Ke-16 titik lembaga penyalur BBM satu harga tersebut tersebar di beberapa wilayah, yakni yakni empat titik di Papua dan Papua Barat, kemudian satu titik di Maluku Utara, lima titik di Kalimantan, satu titik di Sulawesi, satu titik di Jawa Timur, dan empat titik di Kepulauan Riau.
Peresmian tersebut sekaligus menandai telah tercapainya target pendirian lembaga penyalur BBM satu harga di 54 lokasi, yang telah direalisasikan Pertamina tahun ini.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik menegaskan bahwa berdasarkan roadmap yang disusun di awal 2017, perseroan menargetkan pembangunan 54 titik lembaga penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan direalisasikan oleh delapan wilayah operasi pemasaran Pertamina (Marketing Operation Region).
"Walaupun banyak tantangan dan kendala yang dihadapi, khususnya kondisi geografis di lokasi pembangunan lembaga penyalur BBM yang cukup sulit ditembus, Pertamina terus berupaya dan meyakini target BBM satu harga akan tuntas sesuai waktu yang ditetapkan," ujarnya.
Dalam satu minggu terakhir di tahun 2017 ini, Pertamina dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, dapat memaksimalkan berbagai langkah, sehingga proses pengiriman BBM sampai ke titik tujuan sebelum tutup tahun.
Berdasarkan roadmap yang telah ditetapkan pemerintah, program BBM Satu Harga diwujudkan dengan pendirian lembaga penyalur di wilayah 3T ditargetkan sebanyak 150 titik, selama tiga tahun yakni mulai dari 2017 hingga 2019.
Dengan tuntasnya 54 titik pada 2017, selanjutnya Pertamina akan mengejar target kedua, yakni 50 titik pada 2018 dengan kriteria wilayah yang memiliki infrastruktur darat dan laut terbatas, katanya.
"Program BBM satu harga merupakan tugas mulia bagi Pertamina sebagai perusahaan milik negara, yakni mewujudkan pemerataan dan asas keadilan dalam penyediaan energi bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Massa Manik.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri