Menuju konten utama

Jokowi Pakai Analogi Game of Thrones Saat Buka Pertemuan IMF-WB

"Perang dagang pun bikin industri terguncang. Sudah cukup bagi kita, winter is coming,” kata Jokowi dalam pidatonya di Bali pada Jumat pagi.

Jokowi Pakai Analogi Game of Thrones Saat Buka Pertemuan IMF-WB
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) berjalan menuruni tangga pesawat kepresidenan setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (10/10/2018). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj/18.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menggunakan analogi serial televisi Game of Thrones sebagai referensi dalam pidato saat membuka Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10/2018).

Menurut Jokowi, aliansi negara maju saat ini tak ubahnya dalam serial televisi tersebut di mana berlomba-lomba untuk bisa memegang kendali dunia.

Jokowi menilai dampak dari ambisi tersebut malah menimbulkan sejumlah faktor yang memengaruhi ketidakpastian global. Di antaranya seperti koordinasi antarnegara yang bermasalah, harga minyak mentah yang tak terkendali, kekacauan di pasar global, serta melemahnya mata uang di negara-negara berkembang.

“Banyak masalah yang membayangi perekonomian dunia. Amerika Serikat menikmati pertumbuhan ekonomi secara pesat, tapi di banyak negara pertumbuhannya malah melemah dan tidak stabil. Perang dagang pun bikin industri terguncang. Sudah cukup bagi kita, winter is coming,” kata Jokowi dalam pidatonya di Bali pada Jumat pagi.

Lebih lanjut, Jokowi menganalogikan negara-negara maju sebagai “great houses” yang sedang berjaya. Sementara itu “houses” lainnya mengalami kesulitan. Ia lantas menyebutkan bahwa di saat para negara maju itu sibuk bertarung untuk memperebutkan kekuasaan, “evil winter” dari utara datang dengan membawa kehancuran.

“Karena adanya kekhawatiran, akhirnya tidak penting siapa yang menduduki iron throne, tapi kekuatan bersama mengalahkan evil winter. Ini agar bencana global tidak terjadi, dunia tidak berubah menjadi tanah tandus,” ujar Jokowi.

Oleh karena itu, meskipun situasi perekonomian saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang 10 tahun lalu, Jokowi mengajak para pemimpin negara untuk meningkatkan komitmen dalam kerja sama global. Ia menyebutkan bahwa setiap negara saling bergantung pada kebijakan fiskal dan moneter di negara lain.

Masih dalam kesempatan yang sama, Jokowi menilai kebijakan fiskal dan moneter yang tepat dapat menangkal sejumlah hal seperti dampak perang dagang maupun disrupsi teknologi.

“Perlu kontribusi dari para pemimpin dunia untuk menyikapi keadaan global secara tepat,” ucap Jokowi.

Penggunaan analogi Game of Thrones tersebut membuat Jokowi langsung disambut sorak sorai seusai menyampaikan pidatonya. Jokowi berpidato secara penuh dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN IMF atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Dipna Videlia Putsanra