Menuju konten utama

Jokowi dan Erdogan Harap Polemik Qatar Bisa Terselesaikan

Presiden Jokowi menegaskan persoalan Qatar dengan negara-negara Arab diharapkan bisa segera terselesaikan.

Jokowi dan Erdogan Harap Polemik Qatar Bisa Terselesaikan
Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Dalam kunjungannya ke Istana Kepresidenan Turki, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas masalah atau konflik antara Qatar dengan negara-negara Arab.

"Selain isu bilateral kami juga melakukan pembahasan berbagai isu dunia antara lain masalah Qatar," kata Presiden Jokowi setelah pertemuan bilateral di Beyaz Saray, Kamis (6/7/2017), sekitar pukul 14.00 waktu setempat atau pukul 18.00 WIB.

Presiden Jokowi menegaskan persoalan Qatar dengan negara-negara Arab diharapkan bisa segera terselesaikan.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, penyelesaian persoalan tersebut idealnya melalui komunikasi dan dialog yang baik.

"Kita harapkan ini bisa diselesaikan lewat komunikasi dan dialog-dialog yang baik antar negara-negara yang memiliki masalah," kata Jokowi di Ankara, dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Arab Saudi, UEA, Mesir, Bahrain, Yaman, Libya, bahkan Maladewa, telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak awal Juni 2017 lalu. Mereka menuduh Qatar sebagai negara pendukung terorisme karena diduga telah membantu pendanaan ISIS yang berpotensi mengganggu keamanan kawasan Teluk. Namun tuduhan itu dibantah oleh Qatar.

Untuk diketahui, pertemuan bilateral yang berlangsung cukup lama itu menghasilkan beberapa kesepakatan peningkatan kerja sama di antaranya soal perdagangan dan investasi, pengembangan kerja sama industri strategis, dan pemberantasan terorisme.

Pada kesempatan yang sama juga ditandangani nota kesepahaman bersama antara Pemerintah Indonesia dan Turki yakni soal kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi "Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement" (IT-CEPA).

Setelah agenda tersebut selesai, Presiden Jokowi menghadiri jamuan santap siang di istana yang juga dikenal dengan sebutan White Palace itu.

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN DIPLOMATIK QATAR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto